Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggunaan Pelet di PLTU Jeranjang Ditarget Capai 5 persen

PT PLN (Persero) menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang, Lombok bisa mencapai 5% dari kebutuhan total batu bara. 
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang, Lombok bisa mencapai 5% dari kebutuhan total batu bara. 

Pelaksana Tugas Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan penggunaan pelet lebih murah dibandingkan batu bara. Sebagai gambaran, harga batu bara mencapai Rp700 per kg, sedangkan harga pelet hanya Rp300 per kg.

Adapun pelet tersebut merupakan hasil pengolahan sampah di Klungkung, Bali. Kegiatan tersebut merupakan program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indonesia Power yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengolah sampah menjadi pellet untuk bahan bakar kompor memasak. 

Pemanfaatan pelet kemudian juga digunakan sebagai campuran batubara low rank untuk energi primer pembangkit listrik. 

"Saat ini masih dalam tahapan uji coba. Sasarannya tidak hanya sekadar hemat, tujuannya adalah PLN bisa mengatasi permasalahan sampah yang saat ini menjadi masalah utama di masing-masing daerah, dan membuka lapangan kerja," katanya, seperti dikutip dalam rilis, Senin (1/7/2019). 

Berkat program tersebut, Pembangkit listrik tenaga diesel dan gas (PLTDG) Pesanggaran berkapasitas 334 megawatt (MW) yang dikelola PT Indonesia Power memperoleh PROPER Emas.  Perolehan tersebut karena Indonesia Power mengedepankan aspek continuous improvement dan inovasi dalam segala hal sehingga melebihi dari yang dipersyaratkan oleh pemerintah.

Pembangkit listrik tenaga diesel dan gas (PLTDG) Pesanggaran merupakan salah satu pemasok listrik Bali. PLN UID Bali menargetkan pertumbuhan kelistrikan mencapai 6% pada tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper