Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai akan Dirikan Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya akan mendorong investasi industri kendaraan elektrik dengan pemberian fasilitas tax holiday. Adapun, lanjutnya, pendirian pabrik tersebut dapat menyerap tenaga kerja sekitar 3.500 orang.
 Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyimak penjelasan mengenai mobil berbahan bakar fuel cell produksi Hyundai Motor Company (HMC) yang disebut Hyundai NEXO usai pertemuan dengan jajaran HMC di Seoul, 25 Juni 2019. Dalam pertemuan itu, perusahaan tersebut menyampaikan rencana investasinya di Indonesia kepada Menperin.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyimak penjelasan mengenai mobil berbahan bakar fuel cell produksi Hyundai Motor Company (HMC) yang disebut Hyundai NEXO usai pertemuan dengan jajaran HMC di Seoul, 25 Juni 2019. Dalam pertemuan itu, perusahaan tersebut menyampaikan rencana investasinya di Indonesia kepada Menperin.

Bisnis.com, JAKARTA – Hyundai Motor Company (HMC) akan mulai berproduksi di dalam negeri pada 2021 dengan kapasitas produksi sekitar 70.000—250.000 unit mobil per tahun. Adapun, jenis kendaraan yang akan diproduksi adalah SUV, MPV, hatchback, dan sedan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya akan mendorong investasi industri kendaraan elektrik dengan pemberian fasilitas tax holiday. Adapun, lanjutnya, pendirian pabrik tersebut dapat menyerap tenaga kerja sekitar 3.500 orang.

“Targetnya, sebanyak 47 persen produksi untuk pasar domestik dan 53 persen untuk ekspor,” imbuhnya dalam keterangan tertulis, Minggu (30/6/2019).

Airlangga menambahkan Hyundai telah menegaskan komitmen mereka untuk segera memulai investasi di Tanah Air. Airlangga berpendapat pabrik HMC tersebut akan menjadi basis produksi mobil asal Korea Selatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MoTIE) Korea Selatan Sung Yun Mo menyampaikan penguatan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan tidak hanya pada sektor otomotif. Menurutnya, kerja sama bilateral antara Korea Selatan dan Indonesia juga akan berlangsung pada sektor industri baja dan kimia.

“Kerja sama otomotif juga membuka kesempatan untuk penyedia komponen, dengan kebutuhan komponen kendaraan yang cukup banyak, ini bisa memperkuat juga IKM di Indonesia. Kerja sama ini sangat berarti, karena akan meningkatkan daya saing, dan berkontribusi terhadap ekosistem industri yang lebih sehat,” ujarnya.

Adapun, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan salah satu tujuan HMC dalam mendirikan pabrik di dalam negeri adalah untuk menyasar pasar Asia Tenggara. Pasalnya, ujarnya, industri di dalam negeri telah memiliki bahan baku bijih nikel yang bisa digunakan untuk produksi baterai lithium-ion sebagai komponen penting kendaraan listrik.

Harjanto mejabarkan sebagian produksi pabrik HMC di Tanah Air tersebut akan digunakan untuk membuat kendaraan listrik. Sebagian besae produksi kendaraan listrik dalam pabrik tersebut, menurutnya, ditujukan untuk memenuhi pasar Asia Tenggara dan Australia.

“Sisanya untuk memenuhi kebutuhan domestik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper