Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan TPA Sampah Regional Banjarbakula Diklaim Akrab Lingkungan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah regional Banjarbakula yang berada di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Ilustrasi - TPA Bantargebang Bekasi/Bisnis-wikipedia
Ilustrasi - TPA Bantargebang Bekasi/Bisnis-wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah regional Banjarbakula yang berada di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. 

TPA Regional Banjarbakula mampu menampung 790 ton per hari timbulan sampah yang dihasilkan oleh 475.000 jiwa di lima kabupaten/kota di Kawasan Metropolitan Banjarbakula, yakni Kota Banjarmasin  dengan 440 ton per hari, Kota Banjarbaru (200 ton/hari), Kabupaten Banjar (70 ton/hari), Kabupaten Barito Kuala (40 ton/hari), dan Kabupaten Tanah Laut (40 ton/hari).

Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalsel Muhammad Rizat Abidin mengatakan, pembangunan TPA Regional Banjarbakula merupakan dukungan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya kepada Pemerintah Daerah dalam pelayanan persampahan kepada masyarakat. 

“Lima Kabupaten/Kota yang dikoordinir oleh Pemprov Kalsel mengajukan usulan dengan memenuhi persyaratan seperti sesuai dengan rencana tata ruang, sudah memiliki kajian analisis dampak lingkungan (amdal), Unit Pengelola dan tersedianya lahan,” katanya melalui siaran resmi yang diterima, Rabu (26/6/2019).

Pembangunannya dilakukan sejak 12 Mei 2017 dan telah rampung pengerjaan pada 30 November 2018 dengan anggaran sebesar Rp150 miliar dalam bentuk kontrak tahun jamak (multiyears contract) 2017-2018.

TPA Banjarbakula dilengkapi 4 sel landfill dengan luas total 8 ha, Unit Pengolah Lindi, Bangunan Cuci Kendaraan, Jembatan Timbang, kantor dan pos jaga. Masa manfaat setiap sel TPA diharapkan bisa digunakan selama 10 tahun. 

Penggunaan sistem sanitary landfill pada TPA ini bertujuan untuk membuat kawasan di sekitar tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah. 

“Pada prinsipnya, cara kerja sistem sanitary landfill ini sampah yang masuk adalah sampah sisa atau 30% dari sampah awal yang telah dipilah dan dipilih. Sampah kemudian dilapis tanah.  Ini berbeda dengan sistem open dumping, sampah hanya dibuang begitu saja tidak diproses lebih lanjut." ujar Rizat. 

Menurut Rizat, untuk cairan atau air lindi dari sampah basah juga diolah terlebih dahulu hingga menjadi air bersih yang tidak mengandung zat kimia yang bisa berakibat pada pencemaran lingkungan.

"Maka kalau dilakukan seperti ini saya yakin lingkungan disekitar TPAS regional Banjarbakula tidak akan tercemar yang meninggalkan bau serta mampu menyebabkan penyakit," ucapnya.

TPA juga dilengkapi area pencucian armada unit truck yang membuat lingkungan disekitar menjadi lebih bersih, "otomatis truck yang keluar dari TPA ini sudah dalam kondisi bersih lagi, karena ketika mereka keluar ini dicuci dulu trucknya," tutupnya. 

Rizat berharap TPAS Banjarbakula bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Untuk pengelolaannya akan dilakukan oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) dibawah Pemerintah Provinsi. 

TPAS Banjarbakula saat ini sudah beroperasi, namun untuk kelancaran akses keluar masuk truk pengangkut sampah, Pemerintah Provinsi tengah menyelesaikan perbaikan dan pelebaran jalan akses. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper