Bisnis.com, JAKARTA - Nilai Ekspor udang Indonesia mengalami penurunan sebesar 17,12% dari USS457,28 juta pada triwulan 201 I/ menjadi US$378,98 juta di triwulan I/2019.
Penurunan ini terjadi lantaran melorotnya harga komoditas tersebut sebesar rata-rata 11,63% dari US$9,35 per kilogram pada kuartal I/2018 menjadi US$8,26 per kilogram pada kuartal I tahun ini.
"Penurunan harga udang global disebabkan beberapa produsen utama dunia seperti India, Argentina, dan Meksiko pasokannya meningkat di pasar-pasar tersebut [negara tujuan ekspor utama] dengan harga yang relatif rendah," kata sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo, Selasa (19/6/2019) dalam pesan singkat kepada Bisnis.
Sebagai contoh, harga udang di Amerika Serikat turun sebesar 9,29% dari US$9,79 per kg (kuarta I/2018) menjadi US$8,88 per kg.
Sementara itu, di pasar Jepang harga udang mengalami penurunan sebesar 6,33% dari US$10,93 per kg (kuartal I/2018) menjadi US$10,23 per kg (kuartal I/2019).
Kendati demikian, jika dilihat lebih dalam, penurunan nilai ekspor hanya terjadi pada udang budi daya. Penurunan terjadi sebesar 29,13% dari US$350,96 juta pada kuartal I/2019 menjadi US$248,74 juta pada periode yang sama tahun ini.
Adapun, nilai ekspor udang tangkap justru mengalami penaikan sebesar 22,5% dari US$106,32 juta menjadi US$130,24 juta. Data harga udang ini sendiri diperoleh dari UN Comtrade.