Bisnis.com, JAKARTA -- 14 pelaku industri dan bisnis di Indonesia menyatakan dukungan pada Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) dengan memasang sistem pembangkit listrik tenaga surya atap yang difasilitasi startup lokal Xurya.
Pengusaha tersebut yakni Bika Living, PT Bukit Jaya Semesta, Ciputra World 2 Jakarta, Dermaster, Grand Hyatt, PT Himawan Putra, Indonesia Utama Mineral, PT Mandala Multinvest Capital, PT Mega Manunggal Property Tbk, PT Monde Mahkota Biskuit, PT Mulia Bosco Sejahtera, Plaza Indonesia Realty Tbk, Tokopedia, dan Wisma 77. Para pelaku sektor sektor komersial dan industri ini mengajak pelaku usaha lainnya untuk turut menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.
Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) dan Deklarator GNSSA Andhika Prastawa mengatakan Indonesia dikhawatirkan mengalami krisis energi dalam 30 tahun ke depan. Energi Outlook Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi net importir minyak bumi sejak 2014, terancam net importir gas bumi pada 2028, net importir energi pada 2032, dan net importir batu bara pada 2038.
"Ancaman ini dapat menjadi kenyataan apabila cadangan energi fosil terus dieksploitasi dan tidak ada eskplorasi energi alternatif yang dikembangkan sebagai penggantinya," katanya, Kamis (20/6/2019).
Menurutnya, penggunaan sistem PLTS atap di kalangan dunia usaha berpotensi menurunkan emisi gas buang C02. Kementerian ESDM merilis Data Inventory Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Energi pada 2016 yang menyatakan emisi CO2 yang dihasilkan sektor industri dan komersial adalah 36%.
"Salah satu bentuk eksplorasi energi alternatif guna menghindari krisis energi dan mengurangi emisi CO2 adalah dengan mendorong dan mempercepat pembangunan PLTS atap di perumahan, fasilitas umum, gedung perkantoran dan pemerintahan, bangunan komersial dan kompleks industri," katanya.
Baca Juga
Founder Xurya, startup lokal penyedia jasa PLTS atap, Eka Himawan mengatakan energi surya memiliki potensi paling besar dibanding energi baru terbarukan (EBT) lainnya. Potensi energinsurya mencapai 200.000 MW dengan kapasitas yang terpasang hingga perhitungan akhir 2018 adalah sebesar 90 MWp.
Xurya memperkenalkan Xurya Lease untuk mendorong pemanfaatan potensi energi surya, khususnya kepada pelaku sektor industri dan komersial. Xurya Lease merupakan skema pembiayaan untuk menjamin calon pengguna sistem PLTS atap mendapatkan pembebasan dark kewajiban pembayaran unfront cost yang biasanya menjadi kendala.
"Jika dihitung dan dioperasikan dengan seksama, besar penghematan bagi pelaku bisnis dan industri memasang PLTS bisa mencapai 30%, pengguna sistem PLTS atap debgan skema Xurya Lease dapat merasakan langsung efisiensi sistem ini pada bulan pertama," katanya.
Tokopedia menjadi salah satu pelaku komersial yang memasang PLTS atap di Ciputra World 2 Jakarta.
Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan pihaknya selalu mendukung perkembanan teknologi alternatif bersama para investor lokal, salah satunya Xurya. "Kami berharap dapat menjadi langkah maju dalam mendorong perkembangan dan implementasi energi terbarukan di Indonesia, sekaligus mendukung upaya pemerintah," katanya.
Direktur Ciputra Property Tbk Sugwantono Tanto mengatakan sebagai pengembang yang menerapkan konsep green building, Ciputra World 2 Jakarta mendukung pemasangan PLTS atap yang telah teruji keefisiensiannya dalam konservasi energi. Modul PLTS atap yang dipasang adalah sebesar 13,4 kWp atau setara dengan jumlah daya listrik bagi 342 rumah di Indonesia.
"Pemasangan solar panel di Tokopedia - Ciputra World 2 Jakarta telah berlangsung dengan baik dan tanpa gangguan sistem operasional," katanya.