Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan merevitalisasi terminal bus tipe A Terminal Giwangan Yogyakarta sebagai bagian dari langkah reformasi pelayanan angkutan umum massal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan melalui upaya peningkatan pelayanan tersebut diharapkan pengguna kendaraan pribadi dapat beralih ke moda angkutan umum khususnya bus.
"Mudik kemarin berlangsung baik tetapi ada catatan bahwa angkutan massalnya belum maksimal. Oleh karenanya, kita berpikir bahwa angkutan massal ini menjadi suatu konsep yang menyeluruh baik di perkotaan maupun antar perkotaan," ucapnya dari keterangan resmi, Senin (17/6/2019).
Dia menyebut Yogyakarta merupakan kota tujuan wisata sehingga Terminal bus seperti di Giwangan ini harus direvitalisasi agar wisatawan lebih memilih menggunakan angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi.
Selain itu, terminal tipe A Giwangan nantinya akan mengakomodir angkutan untuk ke Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) di Kulonprogo yang barus saja beroperasi.
"Kami membuat angkutan dari Kulonprogo ke Giwangan jadi ada bus khusus nanti kombinasi dengan angkutan kereta api. angkutan kereta apinya dari Kulonprogo ke Lempuyangan sedangkan busnya dari Kulonprogo-Giwangan," tuturnya.
Terminal Giwangan, Yogyakarta memiliki luas lanah 58.850 meter persegi. Dalam terminal tersebut ada sekitar 153 perusahaan dengan 200 trayek lintasan, jumlah kendaraan ada 2.586 dengan 61 trayek asal tujuan dan 1.235 kendaraan.
Jumlah penumpang di Terminal Giwangan, Yogyakarta pada masa angkutan lebaran 2019 sebanyak 452.330 dengan jumlah armada 37.631. Revitaliasi terminal ini diharapkan dapat menyehttps://www.bisnis.com/topic/52797/Terminal-Giwangan-Yogyakartalenggarakan terminal yang mampu berdiri sendiri dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya.