Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajukan tambahan anggaran sebanyak Rp16,5 triliun dalam anggaran tahun 2020, untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan, dan cipta karya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya telah menyusun pagu indikatif kebutuhan anggaran untuk tahun 2020 sebesar Rp103,87 triliun. Dia menambahkan pagu indikatif belum mencakup pembangunan sarana olahraga, sarana pendidikan, dan pasar.
Dengan usulan penambahan anggaran ini, pagu anggaran yang diusulkan Kementerian PUPR untuk tahun anggaran 2020 mencapai Rp120,37 triliun.
"Jadi kami usulkan penyesuaian karena kami perlu belanja operasional setelah membentuk Balai Cipta Karya," ujar Basuki dalam rapat dengan Komisi V DPR, Rabu (12/6/2019).
Mulai tahun ini, program dalam lingkup Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya dilaksanakan oleh Balai Cipta Karya yang tersebar di 34 provinsi. Balai Cipta Karya bertugas membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program lebih terkendali.
Di Ditjen Cipta Karya, usulan penambahan anggaran diajukan untuk perbaikan sarana prasarana pendidikan, dukungan pembangunan benua PON XX di Papua, peningkatan akses air minum, dan peningkatan infrastruktur kawasan permukiman perdesaan .
Baca Juga
Usulan penambahan anggaran juga diajukan untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air dan jalan. Dari total usulan Rp16,5 triliun, sebesar Rp6,5 triliun ditujukan untuk Ditjen Cipta Karya, Rp5 triliun untuk Ditjen Sumber Daya Air, dan Rp5 triliun lainnya untuk Ditjen Bina Marga.
Tambahan anggaran ditujukan pula untuk pembangunan jalan per atasan, preservasi jalan nasional, pembangunan jembatan gantung, dan alokasi penanganan kawasan strategis pariwisata Mandalika dan Samota.
Adapun anggaran tambahan untuk Ditjen Sumber Daya Air bakal digunakan untuk revitalisasi embung dan rawa, rehabilitasi daerah irigasi, pengendalian banjir, dan pengadaan alat berat.