Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Global Tak Menentu, Akurasi Asumsi Makro APBN 2020 Perlu Diwaspadai

Seiring semakin tidak menentunya kondisi perekonomian global saat ini, maka akurasi asumsi makro yang dibuat pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 perlu diwaspadai bersama.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan konferensi pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan konferensi pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring semakin tidak menentunya kondisi perekonomian global saat ini, maka akurasi asumsi makro yang dibuat pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 perlu diwaspadai bersama.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa pertemuan G20 di Jepang pekan lalu, membahas ketidakpastian global mengenai perdagangan dunia dan proteksionisme, ternyata hasilnya justru belum menunjukkan arah yang positif atau perbaikan.

"Harus diakui bahwa pertemuan G20 kemarin bukan makin memperlunak, tapi makin memperkeras. Sama sekali tidak ada tanda tanda yang melunak," ujarnya, Rabu (12/06/2019).

Kendati demikian, pihaknya masih berharap akan ada angin positif dari hasil pertemuan tingkat leader pada tiga pekan ke depan. "Nanti kita akan lihat dalam tiga Minggu ke depan ada pertemuan leaders, tentu akan kita lihat," ujarnya.

Faktor global selanjutnya, selain hasil pertemuan G20 yang tidak menunjukan tanda kemajuan, menurut Sri Mulyani adalah kondisi persoalan Brexit yang sampai saat ini juga belum memiliki titik temu.

"Brexit sekarang ini going no where, masih sama, walaupun sudah ganti Perdana Menteri tiga kali. Dan ini akan menjadi suatu yang akan mempengaruhi Eropa," ujarnya.

Faktor berikutnya, lanjut Menkeu, terkait harga komoditas yang juga mengalami fluktuasi. "Tahun 2019, kita lihat sekarang ini seluruh asumsi harga komoditas kita juga meleset karena adanya ketidakpastian," ujarnya.

Kemudian, faktor selanjutnya adalah kondisi China sebagai ekonomi kedua dunia juga mengalami moderasi pertumbuhannya dan adanya perubahan yang sangat nyata dari sisi iklim geopolitik internasional.

"Ini yang akan menambah risiko besar terhadap perekonomian dan tentu nanti dari sisi kinerja APBN kita," tegasnya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani menyatakan bahwa nanti dalam menetapkan asumsi makro, pemerintah sangat menyadari bahwa asumsi asumsi makro saat ini dibuat dalam suasana yang tidak pasti dan volatile.

"Sehingga mungkin akurasinya nanti akan menjadi sesuatu yang perlu untuk kita waspadai. Karena perubahan asumsi makro di dalam lingkungan yang tidak pasti itu tentu akan mempengaruhi besaran APBN kita," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper