Bisnis.com, MANADO—FedEx Corp memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja sama pengiriman via pesawat kargo FedEx Express untuk Amazon.com.
Amazon memang tengah mengembangkan jaringan pengiriman pesawat, truk, dan mobilnya sendiri.
Langkah ini dinilai akan membuat Amazon menjadi pesaing FedEx dalam jangka panjang. Tak hanya FedEx, Amazon juga akan menjadi pesaing bagi United Parcel Service Inc (UPS).
FedEx menyebut keputusan itu sebagai langkah strategis untuk berfokus pada pasar dagang elektronik yang lebih besar, khususnya dari para rival Amazon yang membutuhkan jasa pengiriman kilat 1 atau dua hari. Perseroan memperkirakan, pasar tersebut dapat meningkat hingga 100 juta paket perhari pada 2026 di AS.
Keputusan ini tidak akan memengaruhi kontrak eksisting antara Amazon dan unit bisnis FedEx lainnya. Hal ini juga tidak akan mengubah layanan pengiriman barang internasional oleh FedEx untuk Amazon.
Amazon memang terus berkembang dan menjadi perusahaan dengan laba jumbo. Perusahaan dagang e ini, pada tahun lalu berhasil membukukan laba yang kurang lebih sama dengan FedEx, hanya terpaut sekitar 1,3%.
Amazon berinvesasi sekitar US$1,5 miliar untuk mendirikan hub kargo di Kentucky Utara untuk mengurangi ketergantungan mereka pada jasa pengiriman. Mereka juga bekerja sama dengan Transport Services Group Inc dan Atlas Air Worldwide Holdings sebagai operator.
Amazon menyewakan sekitar 40 pesawat kargo sejauh ini. Perusahaan ini juga telah meneken perjanjian untuk menambah 10 pesawat lagi dalam jangka 2 tahun ke depan.
Analis Bernstein David Vernon mengatakan bahwa keputusan FedEx ini justru malah akan menguntungkan untuk rivalnya, UPS. Menurutnya, UPS relatif memiliki porsi pendapatan yang lebih besar dari pengecer daring.
“Kami memperkirakan UPS akan mencetak pertumbuhan volume pengiriman kilat dalam beberapa kuartal ke depan,” katanya dikutip dari Reuters, Sabtu (8/6/2019).
Pada perdagangan Jumat (7/6/2019), saham FedEx terapresiasi 0,65% ke harga US$158,02 per lembar. Adapun, Amazon mengalami peningkatan 2,8% ke level US$1.804,03 per lembar pada perdagangan di hari yang sama.
Sementara itu, saham UPS naik tipis 0,2% ke level US$98,23 per lembar, setelah pada sesi awal perdagangan sempat naik hingga 1%.