Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) menjamin proses renovasi yang bakal berlangsung selama sepuluh bulan tidak akan mengganggu aktivitas peribadatan.
Ketua BPPMI Asep Saepudin mengatakan renovasi Masjid Istiqlal telah memasuki tahap persiapan setelah kontrak dengan kontraktor pelaksana diteken. Dia menyebut, renovasi juga tidak akan mengurangi kapasisitas masjid yang mulai dibangun pada 1961 tersebut.
"Memang ada beberapa titik yang ditutup. Tapi kapasitas tetap bisa menampung 200.000," ujarnya selepas penandatanganan kontrak paket renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Dalam proses pelelangan, PT Waskita Karya Tbk. berhasil memenangi kontrak paket renovasi dengan nilai kontrak Rp465 miliar.Anggaran renovasi berasal dari APBN tahun jamak 2019-2020.
Waskita akan mengerjakan paket renovasi yang mencakup penataan kawasan, arsitektur, interior, renovasi sistem mechanical, electrical, & plumbing (MEP), dan signage.
Secara umum, terang Asep renovasi akan mengusung tiga filosofi, yaitu relasi dengan Tuhan (habluminallah), relasi dengan manusia (habluminannas), dan relasi dengan lingkungan (habluminalamin).
Baca Juga
Menurut Asep, pada aspek relasi dengan Tuhan, renovasi akan mencakup perombakan bangunan utama sedangkan aspek relasi dengan manusia meliputi plaza dan tempat rekreasi jemaah. Pada aspek relasi dengan lingkungan, pengelola berupaya menjaga keaslian bangunan karya arsitek Frederich Silaban. "Saya yakinkan, ciri khas dari Silaba tidak akan ada yang berubah," tukasnya.
Berdasarkan laman resmi pengelola Masjid Istiqlal, masjid yang dibuka pada 1978 ini menampung 200.000 jemaah. Masjid ini juga memiliki kubah utama berdiameter 45 meter dan ditopang 12 pilar besar.
Untuk masuk ke Masjid Istiqlal, ada tujuh pintu gerbang masuk yang masing-masing pintu itu diberi nama berdasarkan Asmaul Husna. Dari ketujuh pintu ini tiga pintu yaitu Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq adalah pintu utama.