Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Targetkan Produksi 4 Juta Ton Batu Bara Kalori Tinggi Tahun Ini

PT Adaro Energy Tbk menargetkan produksi batu bara kalori tinggi atau cooking coal bisa mencapai 4 juta ton pada 2019.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (tengah) didampingi CFO Lie Luckman (kiri) dan Wakil Presiden Direktur Christian Ariano Rachmat (kanan) menjawab pertanyaan awak media seusai RUPST di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (tengah) didampingi CFO Lie Luckman (kiri) dan Wakil Presiden Direktur Christian Ariano Rachmat (kanan) menjawab pertanyaan awak media seusai RUPST di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA—PT Adaro Energy Tbk menargetkan produksi batu bara kalori tinggi atau cooking coal bisa mencapai 4 juta ton pada 2019.

Produksi tersebut diharapkan berasal dari tambang  Adaro Metcoal Companies di Kalimantan Tengah maupun tambang Kestrel di Australia yang baru diakuisi pada tahun lalu.

Direktur Produksi Adaro Energi Chia Ah Hoo memerinci produksi cooking coal dalam negeri akan mencapai 1 juta ton pada 2019. Sementara, produksi cooking coal dari Tambang Kestrel akan mencapai 3 juta ton. 

“Harapannya ke depan cooking coal memiliki porsi lebih besar tetapi sekali lagi perlu waktu supaya infrastruktur juga lebih siap,” katanya belum lama ini.

Sementara itu, Adaro menargetkan produksi batu bara termal pada 2019 akan mencapai 54 juta ton hingga 56 juta ton. Target ini tidak jauh berbeda dengan realisasi 2018 karena Adaro yang pada tahun ini berencana untuk berfokus pada manajemen cadangan batu bara.

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengatakan perseroan akan semakin bertahan jika meningkatkan produksi cooking coal. Perseroan akan berupaya untuk meningkatkan kontribusi pada Tambang Kestrel, agar Adaro tidak hanya bermain pada batu bara termal saja.

Selama kuartal I/2019, Tambang Kestrel memproduksi 1,8 juta ton dan menjual 1,6 juta ton batubara kokas keras. Batu bara Kestrel terutama dijual ke para pelanggan di pasar Asia yakni sebanyak 48% ke Adaro Energy dan 52% EMR Capital Ltd sebagai memegang 80% kepemilikan atas Kestrel.

Sementara, pada kuartalI/2019, Adaro Metcoal Companies (AMC) memproduksi 0,33 metrik ton dan menjual 0,28 metrik ton cooking coal. Produksi ini mengalami kenaikan sebesar 14% dibanding periode sama tahun lalu. Beigitu juga penjualan yang naik 4% dibanding periode sama tahun lalu.

“Ke depan Adaro Energy akan menjadi lebih sustain karena dari coal kita split jadi dua yakni thermal dan cooking coal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper