Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI POROS MARITIM DUNIA : Visi Besar Tanpa Rencana Detail

Saat memberikan pidato kenegaraan perdana pada Oktober 2014, Presiden Joko Widodo menggaungkan sektor kemaritiman menjadi salah satu fokus pemerintahan.
Ilustrasi - Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Ilustrasi - Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Program Prioritas

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) sebagai kementerian yang berurusan langsung dengan persoalan yang berkaitan dengan maritim telah menjalankan sejumlah program prioritas. Kebijakan tersebut sesuai arahan presiden untuk mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Di bawah komando Luhut B Pandjaitan selaku Menko Maritim, sejumlah kebijakan dan program prioritas di bidang kemaritiman telah dijalankan dengan melibatkan berbagai lintas sektor. Luhut mengklaim sudah ada banyak pencapaian dari program prioritas di bidang maritim.

Pencapaian tersebut antara lain adalah pengurangan waktu tunggu barang di pelabuhan atau dwelling time, dan biaya logistik di pelabuhan, nilai tambah pemanfaatan sumber daya alam, serta pencapaian program pariwisata melalui penetapan kawasan strategis prioritas nasional (KSPN).

Luhut menuturkan, program kemaritiman juga dijalankan dengan tujuan pemerataan di seluruh daerah di Indonesia yang tercermin dengan pembangunan infrastruktur di luar Jawa.

Beberapa pelabuhan baru diketahui telah terbangun di sejumlah daerah. Selain itu, elektrifikasi, dan pembangunan pulau-pulau terdepan juga mengalami kemajuan pesat.

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, pemerintah juga telah menjalankan program Tol Laut. Program tersebut dianggap berhasil mengurangi disparitas harga antara Indonesia timur dengan Indonesia barat.

Halaman Sebelumnya
Butuh Waktu 20 Tahun
Halaman Selanjutnya
Evaluasi Semua Masalah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper