Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Holding BUMN Penerbangan, Begini Usulan Menhub Budi

Kementerian Perhubungan mulai melakukan pembahasan internal terkait rencana Kementerian BUMN yang ingin membentuk holding BUMN penerbangan.
Ilustrasi - Seorang calon penumpang melihat papan informasi jadwal penerbangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta/Reuters
Ilustrasi - Seorang calon penumpang melihat papan informasi jadwal penerbangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mulai melakukan pembahasan internal terkait dengan rencana Kementerian BUMN yang ingin membentuk holding BUMN penerbangan.


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pihaknya ingin ada keterlibatan tidak hanya Kementerian BUMN dalam pembentukan holding tersebut tetapi juga dari berbagai pemangku kepentingan penerbangan lain.

"Saya minta, komunikasi dengan Sekjen Kementerian BUMN untuk bahas ini. Kami akan bentuk opini dari komisi aviasi, secara legal, teknis dan finansial," ungkapnya, pekan lalu.


Dia meminta agar para pemangku kepentingan lain dilibatkan, pegawainya, regulator. Menurutnya, ada peraturan internasional yang merupakan mandatory dan harus diikuti.


Dia mengakui, pembentukan holding tersebut merupakan kewenangan dari Kementerian BUMN, sehingga kalau sudah diputuskan makan harus dipatuhi. "Saya berpendapat holding ini baik, tapi yang sifatnya mandatory itu regulator dan stakeholder harus dilibatkan," imbuhnya.


Menurutnya, ada berbagai hal positif yang dapat dicapai dengan adanya holding BUMN penerbangan. Oleh karenanya, dia mendukung rencana pembentukan tersebut. "Saya lihat namanya holding itu pasti tujuannya baik. Ada efisiensi, koordinasi yang efektif," katanya.


Sementara itu, di internal kementeriannya, pembahasan holding BUMN penerbangan masih dalam pembahasan informal dan akan berlanjut dengan pembahasan mengenai rekomedasi guna memaksimalkan fungsi dan peran dari holding tersebut ketika terbentuk.


Rencananya, Kementerian BUMN akan membentuk holding BUMN penerbangan yang ditargetkan rampung pada semester I/2019. Kelompok usaha itu akan beranggotakan PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., serta PT Survei Udara Penas (Persero) sebagai induk usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper