Bisnis.com, JAKARTA -- Pendapatan produsen gawai terbesar di China, Huawei Technologies, pada kuartal I/2019 tumbuh 39% secara tahunan.
Dilansir dari Reuters, Senin (22/4/2019), pendapatan perseroan pada kuartal I/2019 melonjak 39% menjadi US$26,81 miliar dari US$19,28 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Founder Huawei Technologies Ren Zhengfei mengatakan bisnis konsumer perseroan tumbuh lebih dari 70% secara tahunan pada kuartal I/2019. Adapun, bisnis jaringan naik 15% pada awal kuartal II/2019.
"Angka tersebut menunjukkan bahwa kami masih tumbuh, tidak menurun," ujarnya, .
Zhengfei menambahkan jumlah kontrak yang dimenangkan perseroan dalam pengadaan sistem jaringan 5G terus bertambah. Perseroan, katanya, telah menandatangani 40 perjanjian komersial jaringan 5G.
Perseroan telah mengirimkan lebih dari 70.000 sistem jaringan 5G ke seluruh dunia. Sementara itu, perseroan menargetkan dapat mengirimkan hingga 100.000 sistem jaringan 5G pada pertengahan kuartal II/2019.
Seperti diketahui, Huawei terus dihadapkan dengan tudingan kongres Amerika Serikat (AS) yang mengatakan bahwa perangkat perseroan dapat digunakan untuk aksi spionase. Kongres AS mendorong agar pemerintah melarang perseroan untuk membangun jaringan mobile 5G.
Menanggapi hal tersebut, Zhengfei menepis tudingan tersebut berulang kali dengan membuka pabriknya kepada jurnalis dan menyediakan waktu untuk diwawancarai para jurnalis.
Rotating Chairman Huawei Technologies Guo Ping memproyeksikan semua lini usaha perseroan dapat tumbuh lebih dari dua digit pada tahun ini.
Perseroan menyatakan telah mengirim 59 juta gawai ke seluruh dunia pada kuartal I/2019. Firma penelitian, Strategy Analytics, mencatat perseroan mengirimkan 39,3 juta gawai pada periode yang sama tahun lalu. Dengan kata lain, pengiriman gawai perseroan naik 50,12% secara tahunan pada kuartal I/2019.