Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berkubang dalam jebakan 5 persen.
Stagnasi ekonomi yang berada di kisaran 5 persen juga dianggap sebagai biang kerok dari belum tercapainya target-target kesejahteraan yang diupayakan pemerintah selama ini.
“Pertumbuhan 5 persen sekarang kita sebut sebagai jebakan 5 persen,” katanya dalam debat putaran terakhir pilpres 2019 di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Pernyataan Sandi itu di satu sisi terkonfirmasi dari data BPS yang menunjukan, sejak tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai turun ke level 5,78 persen setelah pada tahun 2010-2012 berhasil tembus di atas 6 persen.
Kinerja pertumbuhan ekonomi juga berangsur anjlok pada tahun 2014 menjadi 5,02 persen dan mencapai titik nadirnya pada 2015 yang saat itu hanya tersisa 4,8 persen.
Namun demikian, setelah anjlok pada tahun 2015, posisi ekonomi Indonesia mulai membaik, pada tahun 2016 ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,02 persen dan kembali naik pada tahun 2017 menjadi 5,07 persen.
Tahun 2018, pemulihan ekonomi terus terjadi dengan realisasi pertumbuhan ekonomi di angka 5,17 persen.