Bisnis.com, JAKARTA - Penyedia jasa logistik pelat merah, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, menargetkan pendapatannya tumbuh sebesar 30% pada 2019 dibandingkan dengan realisasi pendapatannya pada 2018 sebesar Rp1,21 triliun.
VP Corporate Secretary Fuad Adi Siswoyo mengungkapkan, pada 2019 BGR Logistics menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 30% atau menjadi sekitar Rp1,573 triliun.
"Pendapatan BGR Logistics pada 2018 sebesar Rp1,21 triliun, tumbuh 7,51% dibandingkan dengan 2017. Kontribusi pendapatan terbesar terdiri dari jasa distribusi sebesar 50,7% dan jasa pergudangan sebesar 39,31%," katanya kepada Bisnis, (11/4/2019).
Sementara itu, kontribusi pendapatan dari jasa logistik limbah atau Waste Integrated Solution (WIS) sebesar 9,44% sebesar Rp113,74 miliar.
Pada 2017, BGR Logistics telah membukukan pendapatan sebesar Rp 1,12 triliun atau tumbuh 11,31% secara year on year (yoy). Adapun, untuk laba pada 2017 mencapai Rp 60,95 miliar atau tumbuh 21,38% (yoy).
BGR Logistics berencana menyediakan National Warehouse Commodity untuk keperluan yang lebih luas dan tidak terbatas pada pergudangan. Konsep tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mendapatkan data komoditas strategis yang akurat sekaligus mengelola gudang untuk komoditas tersebut.
BGR Logistics juga membangun monitoring untuk gudang yang dinamakan Warehouse Integrated Application (WINA) dan untuk armada, Fleet Integrated and Order Monitoring Application (FIONA).