Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merasakan Kehadiran Negara via Program Kontainer Masuk Desa di Talaud

Program Kontainer Masuk Desa menggunakan kontainer mini mulai diuji coba dengan tujuan pengiriman barang hingga desa-desa di Kecamatan Essang, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.
Ilustrasi - Kapal Logistik Nusantara 4 yang melayani tol laut menurunkan kontainer muatannya saat bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/6/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi - Kapal Logistik Nusantara 4 yang melayani tol laut menurunkan kontainer muatannya saat bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/6/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Program Kontainer Masuk Desa menggunakan kontainer mini mulai diuji coba dengan tujuan pengiriman barang hingga desa-desa di Kecamatan Essang, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.


Uji coba menggunakan kontainer berdimensi 6 kaki--kurang dari sepertiga peti kemas  20 feet--dilakukan dengan mengirimkan 3 ton beras yang diangkut kapal tol laut, KM Logistik Nusantara II, dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (10/4/2019). Kapal itu menuju Pelabuhan Bitung, Sulut, terlebih dahulu.


"Mini container juga dapat dilipat jika dalam kondisi kosong sehingga sangat efisien dan efektif. Selanjutnya dari Pelabuhan Bitung, minicon akan diteruskan menggunakan kapal KM Kendhaga Nusantara I sebagai kapal feeder menuju Pelabuhan Melonguane," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko dalam siaran pers, Rabu (10/4/2019).


Setelah tiba di Pelabuhan Melonguane, minicon dikeluarkan dari kontainer 20 feet dan dinaikkan ke kapal perintis KM Sabuk Nusantara 95 menuju Pelabuhan Essang dan selanjutnya diteruskan ke gudang desa.


Wisnu menjelaskan, kontainer mini berguna untuk menjangkau wilayah yang memiliki keterbatasan akses alat bongkar muat di pelabuhan dan akses jalan raya. Kontainer masuk desa juga akan mendukung program tol laut dengan skema end to end, yang menjamin ketersediaan bahan pokok dan penting di desa.

Sebaliknya, program ini bakal mempermudah akses pemasaran hasil komoditas desa ke berbagai wilayah, baik dalam maupun luar negeri yang selama ini menjadi kendala banyak desa di Indonesia. 


"Dan dengan program ini, kehadiran negara akan semakin dirasakan oleh masyarakat di daerah T3P [tertinggal, terdepan, terpencil, dan pedalaman] serta dapat menurunkan disparitas harga antara barat dan timur," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper