Bisnis.com, TAKENGON - PT PLN (Persero) berpotensi menghemat Rp265,5 miliar per tahun setelah ada tambahan tiga gardu induk (GI) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) di Aceh yang terkoneksi ke sistem kelistrikan Sumatra bagian Utara.
Proyek tersebut terdiri dari GI 150 kV Takengon, GI Extension 150 kV Bireuen, dan SUTT 150 kV Takengon – Bireuen; GI150 kV Kutacane dan GI Extension 150 kV Berastagi, dan SUTT 150 KV Berastagi – Kutacane; serta GI 150 kV Subulusalam, GI Extension 150 kV Sidikalang, dan SUTT Sidikalang - Subulusalam.
Adapun peresmian Proyek Kelistrikan di Aceh tersebut dipusatkan di lokasi GI 150 kV Takengon.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan beroperasinya tiga GI dan SUTT tersebut dapat meningkatkan kapasitas penyediaan listrik di Aceh. Dia berharap peresmian tersebut bisa mendukung pertumbuhan perekonomian Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah melalui keandalan sistem kelistrikan dan suplai yang mencukupi.
Jonan mengungkapkan GI 150 kV Takengon dan SUTT 150 kV Takengon-Bireuen merupakan GI dan SUTT pertama di Aceh bagian tengah dengan kapasitas 30 MVA. Proyek ini juga merupakan bagian dari proyek PLTA Peusangan 88 MW yang sudah dimulai sejak 1998.
Untuk ke depannya, GI dan SUTT Takengon -Bireuen dapat berfungsi sebagai evakuasi daya PLTA Peusangan 1&2 kapasitas 88 MW yang direncanakan beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) pada 2021 – 2022.
Kehadiran PLTA Peusangan selain bisa memenuhi kebutuhan listrik, juga bisa menghemat biaya operasional PLN, khususnya di wilayah Aceh, hingga Rp26 miliar per tahun.
"Apapun yang dibangun targetnya satu, pelayanan listrik ke masyarakat semakin baik. Ke depan kami berusaha sekurangnya tarif listrik tidak naik. Kalau ada efisiensi lagi bisa mungkin bisa turun," ujarnya dalam acara peresmian tersebut, Selasa (9/4).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menambahkan proyek tersebut membuka akses empat kabupaten di Aceh ke sistem 150 kV Sumatera bagian Utara. Rida menuturkan keempat kabupaten yang sebelumnya terpisah dari sistem tersebut adalah Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Bireun, dan Bener Meriah.
"Dengan masuknya jaringan transmisi, ada penghematan Rp265,5 miliar per tahun karena beberapa pembangkit diesel sebesar 48,8 MW ditutup," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto mengatakan percepatan yang dilakukan PLN dalam pembangunan kelistrikan diharapkan bisa menarik investor untuk datang dan memanfaatkan energi listrik yang tersedia.
"Dengan makin andalnya sistem kelistrikan di Aceh, kami harap bisa menarik para investor untuk berinvestasi dan membangun bisnisnya di Aceh," katanya.