Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sharp Indonesia Bidik Penjualan Rp11 Triliun Tahun Depan

PT Sharp Electronics Indonesia berupaya memacu penjualan pada 2020 menjadi Rp11 triliun, atau dua kali lipat jika dibandingkan dengan realisasi 2015.
Sharp/Reuters-Yuya Shino
Sharp/Reuters-Yuya Shino

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sharp Electronics Indonesia berupaya memacu penjualan pada 2020 menjadi Rp11 triliun, atau dua kali lipat jika dibandingkan dengan realisasi 2015.

Adapun pada tahun ini, perseroan menargetkan penjualan dapat tumbuh 11,11% menjadi Rp10 triliun.

National Sales Manager Sharp Andry Adi Utomo mengatakan untuk mencapai target tersebut perseroan akan meluaskan penjualan kategori seperti ke sektor small home appliences, gawai, dan laptop. Perseroan akan mengeluarkan produk gawai dan laptop pada tahun ini.

“Target sales-nya 10%--15% untuk tahun ini. [Pertumbuhan kapasitas] produksi mengikuti, makanya kami bilang akan menambah 10% kapasitas produksinya. Sebesar 5%-nya dari tambahan kategori baru,” ujarnya, Rabu (10/4/2019).

Pada kuartal I/2019 Sharp berhasil membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 20% secara tahunan. Adapun perseroan menargetkan agar penjualan pada semester I/2019 tumbuh 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Andry optimisme tersebut datang dari beberapa momentum yang tertumpuk pada semester I/2019 seperti bulan Ramadhan serta kenaikan gaji dan pemberian gaji ke-13 aparatur sipil negara.

Namun demikian, lanjutnya, perseroan memprediksi penjualan pada semester II/2019 akan lebih berat dari semester I/2019. “Secara historis seperti itu.”

Andry menambahkan salah satu alasan perseroan menambah kategori penjualan adalah penjualan produk utama perseroan seperti mesin cuci, pendingin ruangan, televisi, dan kulkas, telah mencapai puncak. Maka dari itu, perseroan akan meningkatkan ekspor agar kapasitas produksi lokal terjaga dan tetap tumbuh.

CEO Sharp Indonesia Tadashi Oyama mengatakan salah satu strategi digitalisasi yang diterapkan dalam pabrik di dalam negeri adalah efisiensi dan penyamaan beban kerja dalam lini produksi. Selain itu perseroan juga akan menambah shift kerja dari 2 shift menjadi 3 shift pada bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper