Bisnis.com, JAKARTA - Squline yang bertransformasi menjadu Cakap meraih rekor MURI sebagai Aplikasi Daring Pertama Belajar Bahasa Dengan Interaksi Dua Arah Secara Langsung di Indonesia.
Piagam penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh perwakilan MURI Indonesia kepada CEO Cakap, Tomy Yunus.
Manager MURI, Triyono mengatakan,Tim MURI ikut berbangga atas prestasi yang berhasil dicapai oleh Cakap sebagai pengembang aplikasi daring pertama Belajar Bahasa dengan Interaksi Dua Arah secara langsung di Indonesia.
"Semoga hal ini bisa menginspirasi generasi muda lainnya untuk dapat berkarya memajukan pendidikan di Indonesia melalui Teknologi”. ujarnya.
Lima tahun terakhir Squline mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan menjadi platform pembelajaran bahasa terbesar di Indonesia dengan 100.000 lebih pengguna.
“Cakap, berarti kompeten atau terampil dalam Bahasa Indonesia, sejalan dengan visi kami selama ini untuk meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia dengan cara memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang mudah diakses, dapat diterima dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia”, seperti yang dijelaskan Tomy Yunus selaku founder sekaligus CEO Cakap dalam siaran persnya.
Peluncuran aplikasi Cakap juga disambut positif oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO). “Peran pemerintah adalah memfasilitasi mereka melalui jejaring untuk terhubung dengan mentor, program dan juga akses pada pendanaan. Di skala besarnya, pemerintah harus dapat mensinergikan inovasi-inovasi yang ada dengan para stakeholder di ekonomi digital”, hal tersebut dijelaskan oleh Sonny Hendrawan selaku Kepala Seksi Perencanaan Kreativitas TIK, Direktorat Pemberdayaan Informatika KOMINFO.
Harapannya, dengan meningkatkan kecakapan digital para talenta muda melalui penggunaan teknologi, dapat menjawab kebutuhan pendidikan di semua lini. Sehingga, membangun bangsa bisa di mana saja dengan banyak cara, salah satunya dengan berdaya di dunia maya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Maryanto, Kepala Bidang Pengendalian dan Penghargaan, Badan Pengembangan Bahasa & Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “Menguasai bahasa asing saat ini bernilai sangat strategis, secara tidak langsung akan membuka cakrawala dunia. Tentu dengan tidak melupakan identitas Bahasa Indonesia dan tetap melestarikan Bahasa Daerah, karena hal tersebut yang membuat kita kaya budaya”.