Bisnis.com, JAKARTA – Calon pembeli properti di Manhattan, Amerika Serikat, tampak tak terburu-buru, padahal jumlah pembangunan kondominium dan apartemen terus meningkat.
Jumlah pembelian hunian di Manhattan mengalami penurunan dalam enam kuartal beruntun hingga kuartal I/2019 dan para pemilik properti terus berjuang menurunkan harga lebih dalam agar menarik perhatian calon pembeli.
Laporan broker properti Miller Samuel Inc. dan Douglas Elliman Real Estate mencatatkan, total transaksi pada kuartal I/2019 tercatat hanya sebanyak 2.121 unit. Jumlah tersebut paling sedikit per kuartalnya sejak 2009.
“Harga yang ditawarkan umumnya sudah terlampau tinggi, pemilik properti akhirnya mau menurunkan harga supaya bisa laku di pasaran, tapi tetap tidak ada yang berminat,” kata Jonathan Miller, Presiden Miller Samuel, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (3/4/2019).
Hubungan antara pembeli dan penjual makin renggang karena harga yang tinggi membuat aktivitas penjualan jadi lesu.
Bunga kredit pemilikan hunian yang lebih rendah dan diskon dari penjual rata-rata mencapai 6,9%. Angka tersebut belum cukup untuk memikat pembeli yang melakukan penundaan lantaran mereka masih mempertimbangkan kemungkinan dampak dari perubahan aturan pajak federal yang bisa membatasi pengurangan pajak properti.
Baca Juga
Ditambah pula dengan tingginya jumlah invetaris dan penjualan yang lesu, ke depan bisa jadi akan ada penurunan harga rumah yang lebih dalam lagi.
“Makin dalam mengarungi 2019, tren penurunan harga sepertinya juga masih akan berlanjut,” imbuh Miller.
Harga apartemen dijual di kisaran US$1,08 juta, turun 0,2 persen dari kuartal I/2018. Adapun, penurunan harga terjadi di semua ukuran dan kategori, dipimpin oleh hunian tiga kamar tidur dengan penurunan hingga 21 persen menjadi US$2,78 juta.
Sementara itu, terdapat sekitar 6.673 rumah di pasar properti Manhattan pada akhir kuartal I/2019, naik 8,9 persen dari tahun sebelumnya. Untuk menjual seluruhnya perlu waktu sekitar 9,4 bulan, lebih panjang satu bulan penuh daripada tahun lalu.
Selain itu, Corcoran Group melaporkan jumlah inventaris hunian naik 12 persen dari 2018 di Upper West Side dan 6 persen di Upper East Side. Penjualannya turun paling jauh di Midtown, termasuk di Financial District dan Battery Park City dengan penurunan hingga 15 persen.
“Orang beli kalau butuh, misalnya mengakomodasi bertumbuhnya jumlah anggota keluarga, jadi sulit untuk memaksa mendorong orang supaya beli properti karena mereka punya prioritas masing-masing, ada juga faktor politik, ekonomi, lokal, nasional yang juga mempengaruhi,” ujar Pamela Liebman, Presiden Corcoran Group.
Namun, menurut Steven James, CEO Douglas Elliman, penurunan harga ini ke depannya memang akan dimanfaatkan oleh para calon pembeli.
“Ada kesempatan besar bagi pembeli kalau bertemu dengan penjual rumah yang mau bernegosiasi, baru mereka mau beli rumah. Kalau cari oran mau beli pasti ada, hanya perlu berusaha lebih keras,” kata James.