Bisnis.com, JAKARTA--PT Garuda Indonesia Tbk. berencana menggunakan pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle/UAV) atau dikenal dengan drone sebagai pengembangan bisnis angkutan kargo udara masa depan guna mereduksi tarif.
Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra mengatakan alasan penggunaan drone tersebut karena dinilai lebih efisien dan meminimalkan risiko. Di sisi lain, investasi untuk pesawat tersebut lebih murah dibandingkan dengan jenis konvensional.
"Kami akan masuk ke bisnis cargo drone, supaya lebih efisien seperti harapan masyarakat," kata Askhara, Senin (1/4/2019).
Dia menambahkan tarif kargo tidak bisa diturunkan lebih rendah lagi apabila maskapai tetap menggunakan pesawat konvensional. Terlebih, tarif kargo saat ini hanya cukup untuk menutup biaya operasional.
Penggunaan drone dinilai lebih efisien karena tidak membutuhkan bahan bakar yang banyak. Selain itu, mengurangi biaya pegawai dalam bentuk set kru seperti pada pesawat konvensional.
Askhara menjelaskan kondisi cuaca yang sering berubah dan topografi di wilayah Indonesia Timur sering menjadi tantangan bagi pesawat konvensional. Penggunaan drone bisa meminimalisasi risiko tersebut.
Baca Juga
Pihaknya menuturkan rencananya drone tersebut akan digunakan sebagai pengumpan kargo ke bandara pengumpul di wilayah Indonesia Timur. Salah satunya adalah produk perikanan tujuan ekspor untuk dikumpulkan di Ambon sebelum dikirimkan ke negara di Asia Timur.