Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang, di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dapat ditetapkan pada Juni 2019. KEK tersebut mencakup area seluas 374 hektare
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap KEK pertama di Sulawesi Utara itu sekaligus diharapkan menjadi yang terbaik di Indonesia.
“Saya hadir di sini karena optimistis, Sulawesi Utara akan memiliki KEK Pariwisata terbaik. Untuk itu unsur 3A yakni atraksi, akses, amenitas harus berkelas internasional. Targetnya satu bulan dari sekarang sudah ditetapkan, atau paling lama Juni 2019,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/3).
Arief menuturkan untuk atraksi di Sulawesi Utara tidak perlu diragukan lagi lantaran di wilayah itu terdapat Taman Nasional Bunaken dan Selat Lembeh dengan micro dive yang sudah terkenal hingga dunia. Bahkan akan menjadi hub internasional bagi para yachter asing.
Di sisi akses, penambahan kapasitas Bandara Sam Ratulangi menjadi suatu keharusan sebagai pintu masuk wisman sehingga bisa menampung wisatawan lebih banyak. Landasan pacu juga harus diperpanjang menjadi 3.000 x 45 meter persegi.
"Rule of time dari bandara ke lokasi KEK kurang dari 2 jam dan jalannya juga sudah diperlebar 14 meter persegi," kata Arief.
Baca Juga
Untuk amenitas, akan dibangun luxury resort sebagai rencana jangka panjang yang memang membutuhkan waktu lama. "Maka saya usulkan saat ini untuk mulai membangun nomadic tourism yang implementasinya sangat cepat. Nantinya kawasan pendukung KEK akan juga akan tumbuh dengan cepat,” ucapnya.
Head Project PT Minahasa Permai Resort Development Paquita Widjaja Rustandi menambahkan pengusulan KEK Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang, akan dibangun di atas lahan seluas 374 hektare dengan nilai investasi sebesar Rp11 triliun.
“Untuk lahan semua sudah ‘clean and clear’ 374 hektare tidak ada masalah. Semoga dengan tidak adanya masalah di lahan, penetapan KEK juga akan dilakukan dengan segera,” katanya.