Bisnis,com, JAKARTA - PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), badan usaha pelabuhan yang mengelola Pelabuhan Cigading, Cilegon, Banten, pada tahun ini mengincar arus barang 21,4 juta ton, setelah tahun lalu menggaet throughput 17,2 juta ton.
Kenaikan produksi bongkar muat diungkit oleh kargo PT Krakatau Steel Tbk., PT Krakatau Posco, pihak ketiga, dan beroperasinya dua dermaga baru. KBS merupakan anak perusahaan Krakatau Steel (KS) dengan kepemilikan saham 100%.
Direktur Utama KBS Alugoro Mulyowahyudi mengatakan, 60% throughput KBS selama ini berasal dari kargo Krakatau Steel dan Krakatau Posco, seperti baja dan bahan baku baja.
Adapun sisanya sebanyak 40% disumbang oleh kargo pihak ketiga, seperti jagung, gandum, bungkil kelapa sawit, gula, pupuk, gipsum, semen, dan batu bara. "Tahun ini profilnya kurang lebih sama, tetapi ada kenaikan sekitar 24%," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/3/2019).
Alugoro menjelaskan, KS tahun ini mengerjakan proyek blast furnace. Bahan baku sudah dibeli dan akan masuk lewat Cigading. Krakatau Posco dan beberapa perusahaan lain pun sudah menyampaikan permintaan jasa.
Dua dermaga baru yang dilengkapi dengan empat unit jib crane juga akan memberikan andil terhadap arus barang seiring dengan pengoperasiannya mulai awal Juni. Dua dermaga, yakni dermaga 7.1 dan dermaga 7.2, akan menambah jumlah slot dermaga Cigading menjadi 17.
Dengan kapasitas bongkar muat 4 juta ton, dua dermaga itu akan menambah kapasitas total Cigading menjadi 25 juta ton. Dengan kedalaman 14 meter di bawah permukaan air (LWS) pula, kedua dermaga nantinya dapat disandari kapal berbobot 70.000 DWT.
Menurut rencana, dermaga akan dipakai sebagai terminal umum yang dapat digunakan oleh KS, Krakatau Posco, maupun pihak ketiga. "Dengan crane yang baru ini, bongkar muat bisa lebih cepat, throughput bertambah," kata Alugoro.