Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Asing Banjiri Industri Plastik

Industri plastik diproyeksi akan tetap tumbuh walau beberapa aturan yang memberatkan industri. Asosiasi memperkirakan secara rata-rata akan bertumbuh sekitar 6% per tahun hingga 2030.
Peserta mengoperasikan mesin cetak kemasan seusai pembukaan pameran INDOPLAS, INDOPACK, dan INDOPRINT 2016 di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya
Peserta mengoperasikan mesin cetak kemasan seusai pembukaan pameran INDOPLAS, INDOPACK, dan INDOPRINT 2016 di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Industri plastik diproyeksi akan tetap tumbuh walau beberapa aturan yang memberatkan industri. Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) memperkirakan secara rata-rata akan bertumbuh sekitar 6% per tahun hingga 2030.

Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiyono mengatakan bahwa produksi plastik dalam negeri akan tumbuh 5,2%. Salah satu pendorong pertumbuhan produksi industri plastik tahun ini adalah tumbuhnya industri makanan dan minuman sebesar 8,9%.

Selain itu, sektor konstruksi juga akan menjadi pendorong pertumbuhan volume produksi pada tahun ini. Seperti diketahui, MRT Fase II ditargetkan rampung pada 2024 dengan nilai investasi mencapai Rp22,5 triliun.

“[Faktor pendorong] kami di [industri] makanan dan minuman sama infrastruktur. Kan, bahan bangunan dan pipa bangunan pakai plastik. Jalan tol masih dibangun lagi. MRT dibangun lagi,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (25/3/2019).

Di sisi lain, Fajar mengutarakan akan ada sejumlah investasi asing yang masuk dalam pengembangan industri plastik hulu dan hilir pada tahun ini. Pada sektor hulu, lanjutnya, akan masuk investasi senilai US$250 juta dengan tambahan kapasitas produksi sekitar 100.000 ton per tahun.

Sementara itu, masuknya investasi pada sektor hilir masih menunggu pasca pemilihan presiden rampung. Fajar mengemukakan akan ada beberapa investor yang berminat untuk melakukan investasi pada beberapa sektor, seperti usaha pengemasan khusus, peralatan rumah tangga, pengemasan kosmetik, pengemasan produk perawatan.

Fajar berujar pemanfaatan investasi pada industri plastik hilir dapat lebih cepat mengingat pembuatan mesin industri plastik hilir memakan waktu sekitar 8—10 bulan. Selain itu, lanjutnya, investasi pada industri plastik hilir pada tahun ini berada di rentang Rp10 miliar—Rp30 miliar.

Berdasar data Inaplas, kebutuhan plastik nasional akan mencapai 5.290 metrik ton pada 2020. Adapun, angka tersebut akan meningkat 30,92% pada 2025 menjadi 6.986 metrik ton.

Fajar menyampaikan pada 2021—2022 akan masuk investasi baru hampir US$9 miliar. Investasi tersebut, lanjutnya, berbentuk pendirian pabrik baru oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. dan PT Lotte Chemical Titan Nusantara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper