Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat nilai skrap bahan baku plastik mencapai Rp10,1 triliun pada tahun lalu. Industri di sektor bahan bangunan disarankan memanfaatkan skrap bahan baku plastik untuk bangunan segmen bawah.
Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Taufiek Bawazier mengatakan skrap bahan baku plastik dapat dimanfaatkan sebagai kusen. Selain itu, skrap juga dapat digunakan untuk produksi keperluan rumah tangga.
“[Masyarakat] punya kemampuan purchasing yang lebih tinggi kalau masyarakat menggunakan skrap bahan baku plastik,” ujarnya kepada Bisnis belum lama.
Taufiek menambahkan peningkatan daya beli masyarakat tersebut disebabkan oleh harga skrap bahan baku plastik yang jauh lebih rendah yakni sepertiga dari harga bijih plastik. Taufiek melanjutkan skrap bahan baku plastik kini baru menopang 1,1 juta ton per tahun dari kebutuhan nasional.
Taufiek berujar secara nasional komposisi skrap bahan baku plastik yang tercampur dengan sampah jenis lain mencapai 16% dari total sampah nasional atau sebanyak 10,88 juta ton per tahun. Namun demikian, Taufiek memperkirakan tingkat daur ulang plastik lokal belum menembus level 15%. Adapun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat tingkat daur ulang plastik berada di posisi 14% pada akhir tahun lalu.