Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Legislator Usulkan Stok Bulog Berupa Gabah, Bukan Beras

Anggota Komisi VI DPR RI Hamdhani mengusulkan agar stok pangan di Perum Bulog tidak lagi beras, melainkan berupa gabah kering karena waktu simpan bisa lebih lama.
Ilustrasi: Pekerja menjalankan tugas kebersihan di salah satu gudang beras milik Perum Bulog./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi: Pekerja menjalankan tugas kebersihan di salah satu gudang beras milik Perum Bulog./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, PADANG – Anggota Komisi VI DPR RI Hamdhani mengusulkan agar stok pangan di Perum Bulog tidak lagi beras, melainkan berupa gabah kering karena waktu simpan bisa lebih lama.

"Kalau gabah bisa disimpan 1 hingga 2 tahun, lebih lama dari beras. Ini harus mulai dipikirkan," ujarnya saat meninjau Gudang Bulog di Padang, Sumatra Barat, pada Selasa (19/3/2019).

Selain itu, serapan beras lokal oleh Bulog harus ditingkatkan agar bisa membantu kepastian harga bagi petani sehingga tidak dirugikan terutama saat panen raya.

Senada anggota Komisi VI DPR yang ikut meninjau lokasi, Slamet, menyebut Bulog harus punya program untuk memaksimalkan serapan beras lokal agar bisa melebihi target setiap tahun.

Dia pun mendukung jika harga pembelian pemerintah (HPP) bisa ditingkatkan dengan memasukkan hitungan margin bagi petani sehingga ke depan tidak ada lagi petani yang mengeluhkan harga.

Direktur Keuangan Bulog Triyana menyebut saat ini Bulog punya program on farm yang bertujuan membantu petani mulai dari hulu hingga ke hilir.

Program itu memungkinkan petani tidak lagi dipusingkan oleh biaya produksi karena ditanggung Bulog dan pemangku kepentingan lain. Nanti hasil produksi juga akan ditampung oleh Bulog sebagai serapan beras lokal.

Bulog juga bekerja sama dengan ahli pertanian yang mampu mendongkrak hasil produksi hingga 10 ton per hektare, jauh dari rata-rata panen saat ini yang berada pada angka 3 ton - 5 ton per hektare.

"Makin banyak produksi, makin banyak pula serapan Bulog dan makin sejahtera petani," ucap Triyana.

Kepala Bulog Divre Sumbar M. Anwar mengatakan program on farm di provinsi itu sudah dimulai di Pesisir Selatan bekerja sama dengan TNI. Ke depan luas tanam akan ditambah dan sebaran daerah juga diperbanyak.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan sekitar 65 persen masyarakat Sumbar menggantungkan hidup dari sektor pertanian.

Program positif Bulog dinilai akan sangat membantu petani di Sumbar dan meningkatkan kesejahteraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper