Bisnis.com, JAKARTA—Ethiopia tertarik untuk meningkatkan investasi dan hubungan perdagangan dengan Indonesia, terutama untuk produk pertanian.
Anggota Komisi IV DPR, Anton Sihombing mengatakan pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia, Admasu Tsegaye, saat berkunjung ke Gedung DPR, Jumat (15/3/2019). Dalam kunjungan itu, Tsegaye didampingi oleh sejumlah staf Kedubes negara itu.
Menurut Anton, kunjungan itu merupakan tahap penjajakan untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan kunjungan delegasi pemerintah dan pengusaha Ethiopia dalam jumlah yang lebih besar. Mereka akan bertemu dengan Komisi IV yang menangani masalah pertanian dan Komisi VI yang mengurus soal perdagangan di DPR sekitar Mei atau Juni mendatang.
Anton mengatakan Pemerintah Ethiopia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil akan menjadi peluang yang baik bagi pengusaha dari negara Afrika untuk untuk menjalin kerjasama investasi dan perdagangan.
Menurut Anton, salah satu komoditas unggulan yang bisa diimpor dari Ethiopia adalah kedelai yang sering mengalami kelangkaan di Indionesia. Dia mengakui bahwa selama ini Indonesia sangat bergantung pada impor kedelai dari Amerika Serikat.
Dengan terjalinnya hubungan dagang kedua negara Anto berharap Indonesia akan memiliki alternatif impor dari Ethiopia yang memeliki lahan pertanian kedelai yang cukup luas. Anton pun menilai para importir Indonesia yang tergabung dalam Gabangan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) siap untuk menyambut kerjasama tersebut.
“Dengan adanya impor kedelai dari Ethiopia, kita bisa tak lagi impor dari Amerika Serikat. Mereka punya lahan kedelai yang cukup luas,” ujarnya.
Sebagai ketua umum GINSI, Anton menyatakan pihaknya siap menyambut peluang kerjasama perdagangan itu. Apalagi, ujarnya, seluruh pelabuhan di Indonesia sudah siap memfasilitasi kegiatan perdagangan itu. Anton juga menyebutkan bahwa Komisi IV DPR akan melakukan kunjungan kerja ke negara itu untuk menindaklanjuti pernyataan Admasu Tsegaye tersebut.
Sementara itu, Tsegaye mengatakan banyak bidang yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia mengingat kedua negara saling membutuhkan.
Dia optimistis kerjasama perdagangan produk pertanian seperti kedelai mampu meningkat nilai perdagangan kedua negara. Untuk itu pihaknya juga akan menjajaki kemungkinan kerjasama di bidang lainnya.