Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Semen Indonesia (ASI) akan terus meminta pemerintah, melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), untuk menahan pemberian izin pembangunan pabrik baru hingga kondisi pasokan dan kapasitas seimbang.
Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), mengatakan bahwa kapasitas terpasang pabrik semen meningkat 2 juta ton pada akhir 2018, sehingga kapasitas per tahun naik menjadi 119 juta ton atau hampir sekitar 10 juta ton semen kemampuan giling semen per bulan.
"Di lain pihak, kebutuhan semen rata-rata per bulan masih sekitar 5,5 juta ton pada semester I dan sekitar 6,8 juta ton pada semester II," kata Widodo kepada Bisnis, Kamis (13/3/2019).
Berdasarkan data ASI, penjualan semen pada 2018 bertumbuh 8,8% menjadi 75,2 juta ton, dengan perincian 69,51 juta ton merupakan penjualan di pasar domestik.
Adapun kapasitas terpasang pabrik semen di dalam negeri sebesar 109 juta ton per tahun, dengan demikian utilitas pabrik sekitar 70%.
Berdasarkan data ASI, konsumsi semen dan clinker secara kumulatif dari Januari hingga Februari 2019 tercatat 10,51 juta ton atau nyaris stagnan dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, ekspor semen dan clinker hingga tiga kali lipat menjadi 480.000 ton sepanjang Januari-Februari 2019. Namun, kontribusi pasar ekspor sejauh ini masih sangat kecil dibandingkan dengan penjualan industri di pasar secara keseluruhan.