Bisnis.com, JAKARTA - Dalam mengisi libur nasional Hari Raya Nyepi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyempatkan waktunya untuk mengunjungi Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatra Utara, Kamis (7/3/2019).
Mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut pun tak menyia-nyiakan kesempatannya saat mengunjungi kampung halamannya yang sedang merayakan hari jadinya yang ke-20 tahun tersebut.
Sebagai putera daerah, dirinya pun tahu betul permasalahan yang dihadapi warga di sana, mulai dari sektor pertanian hingga pendidikan. Pihaknya pun memanfaatkan waktu tersebut untuk menyampaikan sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah pusat saat ini.
Terkait persoalan karet, Menko Darmin menuturkan bahwa dalam dua minggu terakhir pemerintah tengah mendorong harga karet agar perlahan naik.
Salah satu upayanya, kata dia, melalui jalur diplomasi, dengan mengadakan pertemuan International Tripatrite Rubber Council (ITRC) dengan Pemerintah Thailand dan Malaysia.
“Penghasilan utama masyarakat Mandailing adalah dari menderes karet, saya percaya masyarakat yang menderes karet merasakan bahwa dalam 2 minggu harga bergerak. Paling tidak dari Rp5.000 sampai Rp6.000 bergerak ke angka Rp7.000 sampai Rp8.000,” ujar Menko Darmin, seperti keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Jumat (8/3/2019).
Adapun sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pertanian karet, Menko Darmin menjelaskan, pemerintah tengah menyiapkan program peremajaan karet.
“Rakyat kita menanam karet sudah hampir 100 tahun, boleh jadi belum pernah dilakukan peremajaan karet. Program yang disiapkan, bulan Juni sudah akan mulai meremajakan karet rakyat. Setiap hektar karet yang diremajakan sekitar 0,6 hektar yang ditanami karet, sisanya yang 0,4 hektar terserah masyarakat ditanami apa, namun harus tetap menghasilkan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang dihadiri Bupati Mandailing, Sekretaris Daerah, tokoh agama, tokoh adat, hingga tokoh masyarakat ini, Menko Darmin pun berkesempatan menceritakan masa kecilnya di mana masyarakat sangat memperhatikan pendidikan.
“Menjadi bahan ejekan kalau ada teman tidak tamat Sekolah Dasar (SD). Orang Mandailing itu rajin sekolah. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan SDM sangat diperlukan,” kata Darmin yang lantas diikuti tepuk tangan meriah masyarakat setempat.
Menko Darmin pun menjelaskan program pemerintah yang fokus terhadap pendidikan dan pelatihan SDM, yang disebut dengan pendidikan vokasi.
“Tahun ini transisinya akan lakukan reformasi besar besaran terkait pendidikan dan pelatihan vokasi. Mulai dari Guru, kurikulum, kita benahi. Agar SDM kita mampu bersaing di tengah Revolusi Industri 4.0 dan sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” ujarnya.
Selanjutnya, terkait pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Menko Darmin menerangkan, ada beberapa program pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,misalnya pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
UMi sendiri diluncurkan oleh pemerintah sejak pertengahan 2017 yang diperuntukkan agar pelaku usaha mikro bisa meningkatkan penjualan, omset, dan barang–barang untuk dijual.
“Program UMi dapat dimanfaatkan oleh ibu–ibu yang menjual produk rumahan seperti kue, bagi ibu-ibu yang ingin memperluas usahanya, dapat memanfaatkan pembiayaan ini. Ini program pemerintah yang diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Menko Darmin berpesan, ada banyak hal yang sudah dimulai, sehingga kita bisa melihat bahwa kita bisa merubah nasib.
“Kita harus optimistis, melakukan banyak hal yang lebih baik ke depannya,” tutup Menko.