Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog (Persero) menambah kapasitas gudangnya guna meningkatkan kinerjanya sebagai stabilitator pangan nasional.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, penambahan kapasitas tersebut dilakukan dengan membuka dua gudang baru di Provinsi Jawa Tengah. Gudang yang pertama berada di komplek pergudangan Bumirejo, Kabupaten Pati, dan gudang kedua berada di komplek Pergudangan Klahang, Sokaraja, Kabupaten Banyumas.
Gudang Bulog di Bumirejo, Kabupaten Pati, merupakan perluasan dari gudang sebelumnya yang menempati area seluas 1,5 hektare, dengan total kapasitas kini mencapai 5.500 ton. Gudang sebelumnya berkapasitas 3.500 ton dan bangunan baru di sampingnya berkapasitas 2.000 ton.
Dalam area tersebut juga terdapat unit pengolahan, kantor gudang, laboratorium pemeriksaan kualitas, rumah dinas, musala, toilet umum, dan pos jaga. Dalam pembangunannya, gudang baru ini menghabiskan anggaran sebesar Rp4,9 miliar, dengan waktu pengerjaan selama 6 bulan.
Adapun gudang Bulog di Klahang, Sokaraja, Kabupaten Banyumas memiliki kapasitas 3.500 ton. Gudang dengan lebar 30 meter, panjang 54 meter, serta tinggi 7 meter tersebut diprioritaskan untuk menampung komoditas kedelai.
"Kedua gudang baru ini juga telah mempertimbangkan aspek strategis dan ekonomis. Lokasi komplek gudang yang dekat dengan lahan persawahan petani serta akses jalan, membuatnya makin mudah dijangkau oleh masyarakat," ujar Budi, seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (5/3/2019).
Baca Juga
Menurutnya, penambahan gudang baru ini sangat penting untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi pangan. Hal tersebut sekaligus sebagai langkah antisipasi, mengingat kedua wilayah tersebut merupakan pusat produksi beras maupun kedelai terbesar diantara kabupaten yang berada di sekelilingnya.
"Gudang baru ini juga sejalan dengan komitmen untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen serta produsen. Perum Bulog harus dilengkapi dengan ketersediaan maupun pengembangan infrastruktur pascapanen, terutama padi, jagung dan kedelai (pajale)," lanjutnya.
Dia melanjutkan, Kabupaten Pati merupakan pusat produksi beras paling luas dibanding dengan kabupaten lain di wilayah Eks Karesidenan Pati, yang meliputi Jepara, Kudus, Rembang, dan Blora. Begitu pula Kabupaten Banyumas menjadi salah satu sentra penyuplai kedelai terbesar diantara kabupaten lain di sekelilingnya.
Sementara itu, khusus untuk pengadaan beras, pada tahun ini, Bulog telah menetapkan target serapan sebanyak 1,8 juta ton di seluruh Indonesia. Dengan adanya gudang baru, setidaknya sudah ada antisipasi lokasi penampungan, sehingga serapan pengadaan setara beras secara maksimal dapat dilakukan.