Bisnis.com, JAKARTA - Pameran consumer goods skala internasional, Ambiente, baru saja digelar pada 8—12 Februari lalu di Frankfurt, Jerman. Sebanyak 4.451 peserta dari 92 negara ikut berpartisipasi dalam gelaran tersebut, termasuk 69 peserta asal Indonesia. Semua berebut akses pasar yang lebih luas. Bagaimana prospek produk Indonesia di mata dunia?
Ambiente sesungguhnya merupakan pameran barang-barang konsumer yang terdiri atas tiga segmen yakni dining (peralatan rumah tangga dan dapur, hingga aksesori meja makan); giving (aksesori dan perhiasan, peralatan sekolah, hingga suvenir), dan living (desain interior hingga barang-barang dekorasi rumah baik indoor maupun outdoor).
Pelaksanaan pameran yang telah berusia 70 tahun pada 2019 memang selalu ditunggu-tunggu, tidak hanya oleh para peserta, tetapi juga para pengunjung dari berbagai belahan dunia karena di sinilah peluang-peluang baru akan tercipta.
Para peserta yang datang tidak hanya para pemain lama, tetapi juga pemain baru. Mereka yang notabene adalah pemain lama membidik pasar yang lebih luas dari pameran tersebut, sembari mencari peluang baru di negara lain yang belum dimasuki. Adapun, peserta baru umumnya menjajal peluang sembari mengetes minat pasar.
Pameran tersebut juga menjadi momentum bagi para produsen untuk menampilkan produk atau desain terbaru. Tren sepanjang tahun ini biasanya dipertontonkan selama pameran berlangsung.
Tak heran, semua berebut menyaksikan tren atau desain terbaru yang bakal mewarnai pasar tahun ini. Ini penting untuk melihat ke arah mana tren bergerak, sehingga tetap relevan dengan permintaan pasar.