Bisnis.com, JAKARTA — Kebun kelapa sawit milik perusahaan besar dan kebun rakyat harus tumbuh bersama. Perusahaan besar harus melindungi petani demi keseimbangan ekonomi.
Menko Maritim Luhut Panjaitan mengatakan perusahaan harus melindungi petani untuk menjaga keseimbagan dalam perekonomian dan mencegah kecemburuan sosial.
“Presiden Jokowi meminta supaya ada keseimbangan,” katanya pada Kamis (28/2).
Luhut pun menambahkan pemerintah akan mendorong agar kelompok tani dapat mengelola pabrik sawit mandiri yang bertujuan untuk memasok kebutuhan biofuel di daerah. Kemandirian, lanjutnya, itu harus terbangun karena pemerintah punya target 30% dari produksi sawit menjadi green fuel.
Alhasil, volume impor minyak fosil dapat berkurang besar dalam jangka waktu 2—3 tahun mendatang. Maka itu, industri kelapa sawit memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Saat ini, kata Luhut, sawit telah menjadi industri super strategis bagi negara.
Kontribusi sawit menyerap tenaga kerja lebih dari 17,5 juta orang. Baik secara langsung maupun tidak langsung dan menciptakan kesejahteraan sebanyak 2,3 juta petani kecil.
Baca Juga
“Oleh karena itu, peran sektor sawit terhadap pengentasan kemiskinan sangat besar. Perkebunan sawit berpengaruh signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan di Indonesia,” tegas Luhut.
Luhut juga meminta pelaku industri dapat menata praktik perkebunan sehingga Indonesia benar-benar berdaulat, bermartabat dan berkelanjutan." Terkait urusan keluar, supaya diplomasi kita offensive. Karena pertahanan terbaik itu adalah menyerang. Kita ini negara besar, enggak boleh diatur-atur apalagi didikte orang," katanya.
Dia juga menekankan pengembangan perkebunan sawit harus memperhatikan aspek lingkungan agar menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Untuk itu pemerintah mengambil langkah moratorium perluasan lahan sawit dan restorasi gambut,” pungkas Luhut.