Bisnis.com,SUKOHARJO -- Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (Yarsis) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, segera mengurus izin operasional RSIS setelah karyawan membuka segel pintu gerbang rumah sakit tersebut, Selasa (26/2/2019).
Ketua Pengawas Yarsis, M. As'ad, optimistis RSIS bakal kembali beroperasi dalam waktu dekat. Dia bakal mengurus izin operasional rumah sakit sembari menunggu hasil pengecekan peralatan medis.
As’ad ingin mengembalikan pamor RSIS yang menjadi primadona masyarakat untuk berobat di wilayah satelit Solo. “Sesuai putusan Mahkamah Agung [MA] menyebutkan pengelolaan rumah sakit diserahkan ke Yarsis. Putusan ini paling tinggi dan harus segera dijalankan. Mudah-mudahan pengecekan peralatan medis dan pembersihan gedung rumah sakit rampung dalam satu pekan atau dua pekan,” kata dia di sela-sela pemeriksaan sarana prasarana RSIS, Selasa.
Pantauan Solopos.com, ratusan karyawan berkumpul di depan pintu gerbang rumah sakit sekitar pukul 06.30 WIB. Mereka lantas membuka segel pintu gerbang rumah sakit. Mereka membawa peralatan kebersihan seperti sapu lidi, cetok hingga arit.
Ratusan karyawan itu langsung masuk ke area rumah sakit. Para karyawan ingin melihat kondisi rumah sakit termasuk fasilitas dan peralatan medis. Mereka juga ingin membersihkan kotoran dan sampah di area rumah sakit lantaran tak beroperasi selama berbulan-bulan.
Raut muka masing-masing karyawan terlihat semringah bercampur haru. Mereka akhirnya kembali menjejakkan kaki di area rumah sakit setelah dirumahkan pada pertengahan 2018 lalu. Para karyawan masih menyimpan asa agar RSIS kembali beroperasi melayani masyarakat yang berobat.
“RSIS merupakan rumah kedua bagi para karyawan. Kami senang sekali bisa masuk ke area rumah sakit setelah kebijakan direksi rumah sakit merumahkan karyawan pada 2018,” kata seorang karyawan bagian SDM di RSIS, Nurhaida Martiana, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (26/2/2019.
Karyawan putri langsung membersihkan sampah dan rumput liar di sekitar masjid. Sementara karyawan putra berupaya masuk ke gedung rumah sakit lewat ruang instalasi gawat darurat (IGD).
Seorang karyawan berhasil masuk ruangan IGD melalui jendela. Dia lantas membuka pintu IGD dari dalam. Para karyawan lantas masuk ke gedung rumah sakit dan mengecek kondisi peralatan kantor dan medis di masing-masing ruangan.
“Saya berharap rumah sakit bisa segera kembali beroperasi lagi. Nasib karyawan terkatung-katung selama berbulan-bulan. Ada yang membuka toko kelontong, katering hingga mengumpulkan barang rongsok demi menyambung hidup,” papar dia.