Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) menilai dengan adanya penurunan harga avtur seharusnya biaya kargo udara pun turut diturunkan.
Ketua Bidang Transportasi dan Infrastruktur Asperindo, Hari Sugiandi menuturkan maskapai seharusnya turut menurunkan harga tarif kargo udaranya karena Pertamina telah menurunkan harga avturnya.
"Harusnya avtur turun, tarif juga turun, tapi terlanjur naik sekarang. Saat ini tambah merugi [maskapai] itu, kargo mulai kosong, karena produk kita tidak mungkin pengirim lewat penerbangan," jelasnya kepada Bisnis (21/2/2019).
Dia menuturkan selama ini jasa kurir membantu UMKM dengan memberikan kredit ketika para pelaku usaha tersebut melakukan pengiriman dengan harga yang mahal jasa pengiriman ekspress menjadi tidak mampu melakukannya.
Selain itu, Hari menyebutkan ada dua hal yang membuat jasa pengiriman ekspres terbebani selain kenaikan harga tarif kargo udara atau surat muatan udara (SMU).
Pertama, pilihan maskapai untuk turut membuka usaha atau divestasi usahanya dengan mengadakan jasa pengiriman seperti Lion Parcel milih Lion Air Group dan Go Express milik Garuda Indonesia Group.
Keberadaan jasa kurir versi maskapai ini menurutnya membuat persaingan diantara jasa pengiriman tidak sehat, karena saat melayani kiriman, maskapai cenderung memprioritaskan jasa pengiriman milik mereka.
Dia melanjutkan, seharusnya jasa kurir dibiarkan tetap menjadi pekerjaan Asperindo dan maskapai memposisikan diri sebagai penyedia layanan.
Kedua, upaya membuka ke publik mengenai tarif kargo udara dibandingkan dengan harga pengiriman yang dibebankan ke pelanggan jasa kurir.
Menurutnya memang pasti ada ketimpangan harga antara tarif SMU dengan harga jual jasa kurir kepada pelanggannya, sebab tarif SMU itu hanya 30% dari total biaya produksi keseluruhan sehingga masih ada biaya produksi lainnya.
"Tarif yang dikelola penerbangan tidak bisa disamakan dengan jasa kurir anggota Asperindo karena ada kententuan lain. Pick up biaya, packing biaya, handling biaya, dibawa RA, itu biaya," tuturnya.