Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat Federal Reserve menunjukkan berbagai pertimbangan yang mendukung pendekatan yang hati-hati terhadap kebijakan moneter, menurut risalah pertemuan Federal Open Market Committee bulan Januari.
The Fed juga menyatakan perlunya rencana untuk mengakhiri pengurangan neraca bank sentral tahun ini.
Hampir semua peserta berpikir bahwa rencana untuk menghentikan pengurangan kepemilikan aset Federal Reserve harus segera diumumkan," menurut catatan pertemuan FOMC 29-30 Januari yang dirilis Rabu (20/2/2019).
The Fed berpendapat, pengumuman tersebut akan memberikan lebih banyak kepastian tentang proses untuk menyelesaikan normalisasi neraca Federal Reserve.
Diluncurkan sebagai langkah darurat untuk melindungi ekonomi selama krisis keuangan, neraca The Fed telah menurun menjadi sekitar US$4 triliun dari puncaknya US$4,5 triliun pada tahun 2015.
"Mereka akan memiliki neraca yang besar secara permanen," kata Ward McCarthy, kepala ekonom di Jefferies LLC., seperti dikutip Bloomberg.
"Mereka selalu mengatakan angkanya akan lebih besar dari sebelum krisis, tetapi komentar sebelumnya menyarankan akan jauh lebih kecil."
Risalah pertemuan The Fed tersebut juga menguraikan pesan dovish yang disampaikan tiga pekan lalu ketika The Fed mengatakan untuk bersikap "sabar” terhadap kebijakan suku bunga.
Hal ini menandakan The Fed telah menahan kenaikan suku bunga dan siap untuk lebih fleksibel dalam menyusutkan neraca. Pergeseran ini terjadi setelah bursa saham AS mencatat kinerja terburuk pada Desember, ketegangan perdagangan meningkat antara AS dan China, dan kritik Presiden Donald Trump terhadap pengetatan kebijakan moneter.