Bisnis.com, PADANG - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia akan meningkatkan investasi bidang surveillance di Papua hingga 57,3% pada tahun ini.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan, peningkatan investasi tersebut sebagai bukti upaya peningkatan kualitas layanan navigasi penerbangan tidak hanya dilakukan pada bandara-bandara besar,
"Di wilayah Papua anggaran tahun ini mencapai Rp245,5 miliar, meningkat dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp156 miliar," kata Novie, Rabu (20/2/2019).
Dia menambahkan terdapat 109 titik bandara di Papua yang harus dilayani. Pembangunan infrastruktur navigasi juga melibatkan pemerintah daerah setempat.
Pihaknya mengungkapkan pembangunan infrastruktur di Papua tidak mudah. Selain keterbatasan jaringan listrik, Papua memiliki topografi wilayah yang sulit.
Novie menuturkan anggaran investasi total tahun ini senilai Rp2,6 triliun untuk 290 program. Investasi tersebut ditujukan untuk modernisasi peralatan CNS-A (Communication, Navigation, Surveillance dan Automation) dan peningkatan kualitas personel layanan navigasi penerbangan.
Anggaran yang dialokasikan untuk peralatan communication adalah Rp260,4 miliar (10%), navigation Rp113,5 miliar (4%), surveillance Rp222 miliar (9%), automation Rp1,1 triliun (44%), mechanical & electrical Rp71,4 miliar (3%), serta building & supporting Rp779,7 miliar (30%).