Bisnis.com, PADANG - Investasi yang digelontorkan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia meningkat hingga 36,8% pada tahun ini.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengalokasikan anggaran investasi senilai Rp2,6 triliun untuk 290 program peningkatan layanan navigasi penerbangan di seluruh cabang di bandara-bandara besar maupun perintis.
"Investasi tahun ini meningkat 36,8% dibandingkan dengan tahun lalu senilai Rp1,9 triliun,” kata Novie dalam acara Media Gathering, Rabu (20/2/2019).
Dia menambahkan bahwa investasi tersebut ditujukan untuk modernisasi peralatan CNS-A (Communication, Navigation, Surveillance dan Automation) dan peningkatan kualitas personel layanan navigasi penerbangan.
Anggaran yang dialokasikan untuk peralatan communication adalah Rp260,4 miliar (10%), navigation Rp113,5 miliar (4%), surveillance Rp222 miliar (9%), automation Rp1,1 triliun (44%), mechanical & electrical Rp71,4 miliar (3%), serta building & supporting Rp779,7 miliar (30%).
Dalam mengantisipasi pertumbuhan pergerakan penerbangan, lanjutnya, peningkatan kualitas layanan navigasi penerbangan bukan hanya di bandara-bandara besar, tetapi juga bandara yang lebih kecil hingga bandara-bandara perintis. Papua misalnya, yang anggaran tahun ini mencapai Rp245,5 miliar, meningkat dari realisasi tahun lalu Rp156 miliar.
Pihaknya menuturkan beberapa program besar yang dikerjakan pada 2019 antara lain pembangunan menara pengendali lalu lintas penerbangan (ATC Tower) di New International Yogyakarta Airport (NYIA), Banjarmasin, Solo, Ilaga, Wamena, Palu, Silangit, Bengkulu, Letung, Muara Teweh, Dekai dan Sintang.
Selain itu, peremajaan dan upgrade ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcast) di sejumlah bandara, A-SMGCS (Advanced-Surface Movement Guidance and Control System) level 2 di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, penambahan mobile tower, serta 3D ATC simulator dan surveillance simulator.
Seluruh program investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan layanan navigasi penerbangan secara merata di seluruh ruang udara Indonesia.