Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politeknik Sahid Gaet Mitra dari Dalam dan Luar Negeri

Politeknik Sahid baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Silk Road International Tourism University Uzbekistan, PT SAF Indonesia, dan SMKN 1 Cipanas.
Ketua Umum Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Sosial Sahid Jaya Nugroho B. Sukamdani (tengah) berjabat tangan dengan Bupati Supiori, Papua, Jules F. Warikar (kanan), disaksikan Ketua STP Sahid Jakarta Kusmayadi di sela-sela acara Wisuda ke XXXIII Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta 2018, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Ketua Umum Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Sosial Sahid Jaya Nugroho B. Sukamdani (tengah) berjabat tangan dengan Bupati Supiori, Papua, Jules F. Warikar (kanan), disaksikan Ketua STP Sahid Jakarta Kusmayadi di sela-sela acara Wisuda ke XXXIII Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta 2018, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Politeknik Sahid semakin gencar memperbanyak kerja sama dengan institusi pendidikan lain, baik di dalam maupun luar negeri, setelah berhasil bertransformasi dari sekolah tinggi menjadi politeknik.

Plt. Direktur Politeknik Sahid Kusmayadi mengatakan lembaga pendidikan memiliki banyak kesempatan untuk melakukan banyak hal dengan status politeknik.

"Dengan resmi menjadi Politeknik, pastinya sudah banyak rencana yang akan kami lakukan ke depan. Kami sedang bersiap-siap," ujarnya, usai acara peresmian Politeknik Sahid, Rabu (20/2/2019).

Kusmayadi menuturkan bahwa Politeknik Sahid baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Silk Road International Tourism University Uzbekistan, PT SAF Indonesia, dan SMKN 1 Cipanas.

Politeknik Sahid akan mengirimkan 100 orang mahasiswanya untuk menuntut ilmu dan mengambil program gelar ganda di Uzbekistan, begitu juga sebaliknya.

"Tahun ini, kami berharap masih ada kerja sama dengan salah satu universitas di Amerika juga bisa di realisasikan."

Nota kesepahaman dengan PT SAF Indonesia, lanjutnya, merupakan upaya Sahid untuk menyediakan tempat magang di industri bagi mahasiswanya.

"Kalau untuk perusahaan pasti masih ada lagi, karena status politeknik ini memang mendorong kami ke arah sana," tuturnya.

Adapun, kerja sama dengan SMKN 1 Cipanas bertujuan untuk memastikan kualitas pelajar yang mendaftarkan diri menjadi mahasiswa di Sahid.

Di luar itu, lembaga pendidikan ini juga sudah mulai merencanakan untuk membuat pendidikan jarak jauh. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target peningkatan mahasiswa dari rata-rata per tahun 2.200 orang menjadi 5.000 pada 2022.

Hanya saja, Kusmayadi mengatakan perubahan politeknik bukan berarti tanpa hambatan. lembaga pendidikan ini sedang menyesuaikan para dosennya yang saat ini lebih berbasis teori menjadi dosen berbasis praktik.

Di luar itu, pihaknya juga mengatakan juga tengah kesulitan dalam strategi pengenalan yang tepat untuk status barunya kepada masyarakat 

"Untuk mengubah mindset sekolah tinggi ke politeknik rasanya tidak akan mudah. Maka dari itu kami juga masih mencantumkan merek pariwisata di setelah nama Politeknik Sahid," ucapnya.

Ketua Umum Yayasan Kesejahteraan, Pendidikan, dan Sosial Sahid Jaya Nugroho B. Sukamdani mengapresiasi pencapaian lembaga pendidikan ini.

Menurutnya, Politeknik Sahid merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sangat cepat melakukan adaptasi pola pengajarannya dengan kebutuhan industri.

"Dulu itu bentuknya akademi, terus berubah menjadi fakultas non-gelar, terus berubah lagi menjadi sekolah tinggi, dan sekarang politeknik," paparnya.

Nugroho berharap agar pemerintah memperhatikan betul keluh kesah dari pelaku nndustri. Pasalnya, dengan perubahan status ini mengartikan bahwa pelaku industri juga ikut berperan aktif dalam pengembangan SDM.

"Ini kami sudah kembangkan SDM-nya, ya kami harap pemerintah juga memperhatikan industri, dan segera mempercepat pemudahan perizinan-perizinan usaha," ucapnya.

Di lain pihak, Kabid. Kelembagaan LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta berharap agar Politeknik Sahid menjadi percontohan bagi lembaga pendidikan lain untuk mampu menjawab tantangan industri 4.0.

Pasalnya, di tengah disrupsi teknologi saat ini membuat banyak industri khususnya pariwisata kewalahan.

"Banyak institusi yang menyerah pada era industri 4.0 ini, tetapi banyak juga yang berhasil dan bertahan. Kami berharap agar perubahan status dari Politeknik Sahid ini, proses adaptasi itu bisa jauh lebih baik," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper