Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini, Kementan Siap Distribusikan Bantuan 20 Juta Ayam & Itik

Kementerian Pertanian akan mendistribusikan 20 juta ayam dan itik pada 2019 untuk mengentaskan kemiskinan.
Peternak mengambil telur di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Peternak mengambil telur di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian akan mendistribusikan 20 juta ayam dan itik pada 2019 untuk mengentaskan kemiskinan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan pada 2019 kembali difokuskan melalui program Bekerja (Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera).

“Tahun 2019 Kementan akan mendistribusikan 20 juta ayam dan itik ke 400 ribu Rumah Tangga Miskin Pertanian [RTMP]”, kata I Ketut Diarmita pada Selasa malam (16/1).

Untuk program Bekerja, I Ketut Diarmita menjelaskan bahwa Kementan pada tahun ini menargetkan bantuan unggas lokal sebanyak 20 juta, naik 100% dari target 2018 yang hanya 10 juta ekor. “Target ini naik 100%, dari 200.000 RTMP tahun 2018 naik menjadi, 400.000 RTMP tahun 2019," tambahnya.

Ketut mengatakan bahwa pada 2018 Ditjen PKH telah mendistribusikan unggas sebanyak 6 juta ekor beserta paket bantuan pakan dan obat-obatan terhadap 120.000 RTMP. Sementara pada 2019, Ditjen PKH akan mendistribusikan bantuan unggas sebanyak 12 juta ekor beserta paket bantuan pakan, obat-obatan dan kandang terhadap 240.000 RTMP.

Ketut menambahkan pada tahun ini direktoratnya akan tetap fokus pada peningkatan produksi pakan ternak, pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, penyediaan benih dan bibit, produksi ternak, serta peningkatan pemenuhan persyaratan produk hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)

Menurutnya, hal ini sesuai tugas dan fungsi pertanian adalah meningkatkan produksi, pemanfaatan teknologi, menciptakan inovasi baru, perkarantinaan, pengawasan, perbaikan sarana dan prasarana produksi.

Dia menjelaskan bahwa skema bantuan ternak dalam program Bekerja dilakukan dengan memberikan bantuan ternak berupa unggas lokal, kambing/domba beserta kandang dan pakan, serta obat-obatan dan bimbingan teknis yang ditujukan kepada RTMP.

"Saya berharap untuk provinsi yang mendapat bantuan BEKERJA dalam rapat teknis ini untuk aktif melakukan diskusi, sehingga kegiatan tersebut dapat segera dieksekusi”, ucapnya. Dia berharap penangungjawab pelaksana masing-masing kegiatan Bekerja setelah rapat tenis ini dapat mempersiapkan pelaksanaannya termasuk dalam pelaksanaan kontrak kegiatan, calon penerima dan sosialisasi kegiatan.

Di sisi lain, kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) pun tetap dilanjutkan dengan target 3 juta akseptor.

Ketut berharap unit perbibitan terpadu dapat menjadi pelopor untuk pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB). I Ketut mencontohkan jika Meksiko memiliki UPT perbibitan 9 unit, sedangkan Ditjen PKH memiliki 7 UPT perbibitan.

Dalam 10 tahun Meksiko mampu mengembangkan sapi potong di UPT perbibitannya, sehingga saat ini Meksiko menjadi negara pengekspor. Demikian juga halnya dalam pengembangan pakan juga harus diperkuat data potensi lokasi dan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pakan.

Ketut Diarmita berharap agar seluruh kegiatan yang menggunakan anggaran Ditjen PKH, baik di pusat maupun daerah, harus mempertimbangkan aspek efisiensi dan akuntabilitas.

“Saya akan melakukan pengecekan terhadap alokasi penggunaan anggaran untuk pembangunan Peternakan dan kesehatan hewan”, tegasnya. Lebih lanjut Ketut Diarmita juga menekankan bahwa dalam perencanaan alokasi anggaran setiap satker, dirinya tidak segan untuk mencoret alokasi yang dinilai tidak relevan dengan output kegiatannya.

“Setiap instansi, baik pusat maupun daerah yang mendapat alokasi anggaran DIPA PKH harus berkomitmen terhadap pelaksanaan kegiatan, terutama dalam mempercepat capaian realisasi output kegiatan dan serapan anggaran untuk mensukseskan pembangunan agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat”, tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper