Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBOC Suntik Perbankan US$83 Miliar, Ekonomi China Tertekan Hebat?

Bank sentral China menyuntikkan dana tunai harian dengan nilai terbesar ke dalam sistem perbankannya. Langkah ini bisa jadi pertanda tekanan hebat yang dihadapi perekonomian Tiongkok.
Yuan China./.Bloomberg
Yuan China./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral China menyuntikkan dana tunai harian dengan nilai terbesar ke dalam sistem perbankannya. Langkah ini bisa jadi pertanda tekanan hebat yang dihadapi perekonomian Tiongkok.

Seperti dilansir dari CNBC, People’s Bank of China (PBOC) menyuntikkan dana sebesar 560 miliar yuan (US$83 miliar) secara netto pada hari ini, Rabu (16/1/2019).

Imbal hasil pada obligasi pemerintah China bertenor 10 tahun pun turun di bawah 3,1% pada Rabu sore, level terendahnya dalam lebih dari dua tahun, menurut database keuangan Wind.

Imbal hasil turun ketika harga obligasi naik, dan penurunan imbal hasil biasanya menandakan ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

“Saat ini adalah puncak dari periode pajak, dan total likuiditas sistem perbankan menurun agak deras,” terang PBOC dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

Kendati demikian, PBOC tidak memberi keterangan lebih lanjut mengenai penyuntikan dana tunai dengan jumlah terbesar itu.

Likuiditas sangat penting bagi perusahaan yang perlu membayar pajak sambil mempertahankan operasi-operasi rutinnya. Selama lebih dari satu tahun, banyak perusahaan di China telah bergulat dengan pertumbuhan ekonomi yang lesu, meningkatnya kesulitan pembiayaan, dan kewajiban yang lebih besar untuk memberikan tunjangan bagi karyawan.

Apalagi liburan Tahun Baru Cina, ketika aktivitas sebagian besar perusahaan ditutup setidaknya selama sepekan, akan tiba kurang dari tiga pekan lagi.

Zhao Bowen, direktur penelitian di Blue Stone Asset Management yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaan-perusahaan diperkirakan akan membayar pajak senilai lebih dari 1 triliun yuan pekan ini, periode puncak pembayaran pajak.

Tingkat deposito fiskal yang rendah secara historis serta berakhirnya pinjaman jangka menengah sebesar 390 miliar yuan turut berkontribusi terhadap kondisi keuangan yang lebih ketat secara keseluruhan.

“Saat ini, posisi pemerintah adalah menahan tekanan ke bawah pada ekonomi dan mengambil langkah pertama yang layak pada kuartal pertama,” ujar Zhao.

PBOC, tambahnya, juga berupaya untuk melonggarkan kondisi kredit secara keseluruhan dan mengoordinasikan langkah-langkahnya dengan perkiraan penerbitan utang lokal yang besar.

Rekor besarnya suntikan dana tunai tersebut dilakukan melalui reverse repurchase agreement atau membeli obligasi jangka pendek dari beberapa pemberi pinjaman komersial sehingga bank memiliki lebih banyak uang tunai.

Adapun penjualan obligasi disebut repurchase agreement dan kedua langkah tersebut meliputi operasi pasar terbuka yang dilakukan PBOC.

Meski tidak memberi alasan mengenai besarnya jumlah yang disuntikkan, PBOC menyatakan langkah itu dilakukan untuk menjaga likuiditas yang wajar dan memadai dalam sistem perbankan.

“Kita yakin PBOC meningkatkan pelonggaran moneter, tetapi kita tidak boleh membingungkan pergerakan musiman (operasi pasar terbuka) dengan suntikan likuiditas jangka panjang,” kata Ting Lu, kepala ekonom China Nomura.

“Langkah ini mencerminkan meningkatnya kehati-hatian PBOC untuk menstabilkan suku bunga antar bank dan imbal hasil obligasi guna mengimbangi potensi guncangan likuiditas.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper