Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Sambut Investor Asing di Sektor Kapas Kosmetik

JAKARTA - Kabar bakal masuknya sejumlah investor asing di sektor kapas kosmetik dan kesehatan mendapat respons positif dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Ilustrasi pabrik kapas/Istimewa
Ilustrasi pabrik kapas/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar bakal masuknya sejumlah investor asing di sektor kapas kosmetik dan kesehatan mendapat respons positif dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Farah Ratnadewi Indriani, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM mengatakan masuknya investor asing termasuk investor dari Eropa  memberikan sinyal yang positif untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia. 

Investor asing menilai dengan jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 60% berusia produktif dan Indonesia sebagai salah satu anggota G20 merupakan salah satu tujuan investor asing yang menarik. Dengan penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia juga menjadi pasar yang besar bagi berbagai produk industri. 

"Investasi dari Eropa juga akan memberikan  keuntungan bagi sektor industri dalam negeri. Sebab, biasanya investor asal Eropa membawa teknologi yang termutakhir dan bisa diaplikasikan di dalam negeri  dan tentunya ini sejalan dengan program pemerintah melalui industri 4.0," kata Farah. 

Selain pasar dalam negeri, nilai pasar produk kosmetik global sendiri diperkirakan  mencapai US$ 805,61 miliar pada 2023 atau mencatatkan CAGR 7,14% selama 2018-2023. Data yang dilansir oleh OrbisResearch bertajuk “Global Cosmetics Products Market-Analysis of Growth, Trends and Forecasts (2018-2023)” itu juga menyebutkan bahwa yang termasuk dalam produk ini adalah kosmetik dan perawatan kulit termasuk kapas kesehatan.  

“Industri kosmetik atau produk kecantikan, secara global, adalah salah satu sektor yang tahan banting meskipun pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Hal ini disebabkan oleh penggunaan produk yang terus menerus dan meningkat oleh wanita dan semakin meningkat di kalangan pria,” demikian tulis laporan tersebut. 

Faktor lain yang membuat sektor ini memiliki daya tahan dan tren pertumbuhan yang terus positif adalah menurunnya tingkat kesuburan dan kematian yang membuat peningkatan populasi yang menua. Kaum perempuan dan pria secara global, makin menyadari pentingnya  mempertahankan penampilan. Hal itu membuat permintaan dan konsumsi terhadap produk perawatan kecantikan tumbuh semakin positif dan kuat, sekaligus mendorong pertumbuhan industri produk kecantikan. 

Sebagai gambaran, pada 2050, penduduk yang berusia di atas 60 tahun diperkirakan akan mencapai 2,09 miliar. Harapan hidup wanita diperkirakan meningkat dari 82,8 tahun pada 2005 menjadi 86,3 tahun pada 2050. Sedangkan pada periode yang sama, harapan hidup pria adalah 78,4-83,6 tahun. 

Salah satu produsen yang menikmati kue pasar yang terus membesar ini adalah PT Cottonindo Ariesta Tbk, salah satu produsen kapas kecantikan besar dunia. Perusahaan ini semakin diuntungkan dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah di Indonesia. Hal ini pula yang membuat daya saing Cottonindo semakin kuat. Tercatat di dunia perusahaan manufaktur kapas kecantikan dengan kapasitas besar yang menggunakan cotton comber sebagai bahan baku jumlahnya tidak lebih dari 10 perusahaan, salah satu diantaranya adalah Cottonindo Ariesta.  

Tidak heran jika produk kapas kecantikan Indonesia yang diproduksi Cottonindo mampu menembus berbagai negara, seperti Taiwan, Hong Kong, Uni Emirat Arab, termasuk Korea Selatan. Perusahaan produk kecantikan asal Negeri Ginseng itu belum lama ini dikabarkan memesan produk kapas kecantikan Cottonindo dalam jumlah besar. Kerja sama bisnis tersebut sekaligus menjadi jembatan untuk menembus pasar China yang merupakan pasar produk kecantikan terbesar dunia. 

Korea Selatan adalah eksportir produk kecantikan kedua terbesar China setelah Prancis. Nilai ekspornya mencapai US$ 2,59 miliar per tahun yang berasal dari 900 jenis produk yang berbeda. Selain bersandar pada popularitas K-Pop, Film dan drama Korea, perusahaan produk kecantikannya juga dikenal memiliki kemampuan inovasi produk hilir yang sangat cepat. Sementara untuk produk hulu yakni bleach sliver mereka lebih mengandalkan untuk mengimpor dari negara lain, salah satunya adalah PT Cottonindo Ariesta Tbk.

Salah satu perusahaan asal negeri Ginseng tersebut dikabarkan juga tengah bersaing dengan perusahaan asal Prancis untuk mengakuisisi perusahaan domestik yang memiliki mesin untuk memproduksi produk hulu untuk produk-produk kapas kecantikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper