Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Penjualan Eceran November Tumbuh 7,7%

Bank Indonesia merilis survei penjualan eceran pada November 2018 tumbuh meningkat sebesar 3,4%, terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh 7,7%.
Suasana di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Suasana di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia merilis survei penjualan eceran pada November 2018 tumbuh meningkat sebesar 3,4%, terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh 7,7%.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Agusman menuturkan peningkatan penjualan eceran terutama didorong oleh kinerja penjualan pada subkelompok komoditas sandang yang tumbuh hingga 29% dibandingkan bulan sebelumnya 24,6%. 

"Peningkatan penjualan eceran juga didorong oleh kelompok komoditas bahan bakar kendaraan bermotor serta barang budaya dan rekreasi," papar Agusman, Rabu (9/1).

Adapun, komoditas bahan bakar tumbuh dan barang budaya dan rekreasi tumbuh masing-masing sebesar 18% dan 10,9%.

Selain itu, pertumbuhan penjualan eceran juga terjadi pada kelompok komoditas makanan, minuman dan tembakau. Peningkatan penjualan eceran pada Desember 2018 tersebut sejalan dengan faktor musiman perayaan Natal dan tahun baru.

"Dengan perkembangan tersebut, penjualan eceran pada kuartal IV/2018 dan keseluruhan tahun 2018 diprakirakan membaik," tegas Agusman. 

IPR pada kuartal IV/2018 diprakirakan tumbuh 4,7% (yoy), meningkat dibandingkan 4,6% (yoy) pada kuartal III/2018. 
Secara keseluruhan tahun 2018, penjualan eceran menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun 2017. 

Hal ini tercermin dari rerata pertumbuhan IPR sepanjang 2018 sebesar 3,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan rerata pada 2017 sebesar 2,9% (yoy).

Hasil survei juga mengindikasikan penurunan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang (Februari 2019). 

"Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 160,1, lebih rendah dibandingkan dengan 163,9 pada bulan sebelumnya," ujar Agusman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper