Bisnis.com, JAKARTA - Mengantisipasi prediksi BMKG yang menyatakan hingga Januari 2019 akan terjadi El Nino moderat di wilayah Indonesia, Manggala Agni siaga untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Manggala Agni atau sipongi adalah Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan yang tugas utamanya adalah sebagai pengendali kebakaran hutan.
Saat ini, Manggala Agni terus siaga melakukan berbagai upaya di lapangan, baik upaya pencegahan maupun pemadaman dini pada areal-areal yang terjadi kebakaran.
“Saat ini cukup panas, dan angin kencang menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan seperti di wilayah Kabupaten Dumai, Provinsi Riau. Hingga saat ini, Manggala Agni sigap melakukan pemadaman di areal terbakar, agar api tidak meluas,” ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK, Raffles B. Panjaitan, melalui keterangan resmi KLHK, Senin (7/1/2019).
Raffles menjelaskan sampai kemarin, (06/01), Manggala Agni terus lakukan pemadaman pada lahan terbakar di Desa Mamugo, Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir. "Jenis tanah gambut menyulitkan api padam dimana api berada di bawah permukaan tanah," lanjutnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi cuaca panas di wilayah Dumai, Manggala Agni juga melakukan aksi pencegahan melalui patroli-patroli pencegahan di wilayah rawan kebakaran.
Kemudian, monitoring titik panas (hotspot) juga terus dilakukan sehingga setiap titik panas yang terpantau dapat segera dilakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan adanya karhutla.Pemadaman juga dilakukan di wilayah Desa Karya Indah Jl. Riau Ujung, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Manggala Agni bersama-sama dengan TNI, POLRI, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) bahu membahu melakukan pemadaman. Kejadian kebakaran juga terjadi di Desa Bumbung Kabupaten Mandau Kabupaten Bengkalis. Manggala Agni bersama-sama dengan MPA membuat sekat bakar untuk mencegah kebakaran menyebar.
"Kondisi lahan yang berupa gambut, serta tiupan angin yang cukup kencang menjadi kendala dalam upaya pemadaman ini. Angin kencang membuat api membesar dan cepat merembet serta berdampak pada asap tebal yang mengganggu pelaksanaan pemadaman," tutur Raffles.
Raffles juga mengatakan Manggala Agni j terus menjalin koordinasi dan sinergi dengan para pihak seperti TNI, POLRI, BPBD, perusahaan pemegang konsesi, perangkat desa, dan MPA untuk bersama-sama melakukan upaya pengendalian karhutla baik dalam upaya pencegahan maupun pemadaman.