Bisnis.com, JAKARTA--Survei Konsumen Bank Indonesia pada bulan Desember 2018 mengindikasikan bahwa optimisme konsumen terus menguat seiring dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2018 sebesar 127,0 atau naik dari 122,7 pada bulan sebelumnya.
Secara kuartalan, rata-rata IKK kuartal IV/2018 sebesar 123,0, lebih tinggi dibandingkan dengan 122,9 pada triwulan sebelumnya. Secara keseluruhan tahun 2018, rata-rata IKK adalah sebesar 123,6, lebih tinggi dari rata-rata tahun sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengungkapkan peningkatan keyakinan konsumen ditopang perbaikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Peningkatan keyakinan konsumen terjadi pada seluruh tingkat pengeluaran responden dan secara spasial kenaikan keyakinan konsumen terjadi pada sebagian besar kota yang disurvei.
"Persepsi konsumen yang membaik tercermin dari peningkatan pembelian barang tahan lama," ungkap Agusman, Senin (7/1).
Dari data BI, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama naik 5,7 poin menjadi 177,7 pada Desember 2018 dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, Indeks Penghasilan juga meningkat 5,4 poin menjadi 123,3 pada Desember 2018 dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, BI juga melihat adanya optimisme terhadap kondisi ekonomi ke depan terutama didukung oleh ekspektasi kegiatan usaha. Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha meningkat 8,4 poin menjadi 140,4 pada Desember 2018 dari bulan sebelumnya.
Hasil survei juga menunjukkan tekanan kenaikan harga pada 3 bulan mendatang (Maret 2019) diperkirakan meningkat dibandingkan dengan tekanan harga pada bulan sebelumnya.
Menurut Agusman, peningkatan itu terutama disebabkan oleh adanya kekhawatiran konsumen terhadap potensi kenaikan harga BBM, khususnya BBM nonsubsidi. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga 3 bulan yang akan datang sebesar 175,2, meningkat dari 174,1 pada bulan sebelumnya.
Pada 6 bulan mendatang (Juni 2019), konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga meningkat disebabkan oleh permintaan yang meningkat selama bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Hal itu tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Harga 6 bulan mendatang dari 175,1 pada bulan sebelumnya menjadi sebesar 176,7.