Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan 190 unit hunian sementara atau huntara untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Huntara bakal digunakan oleh masyarakat sambil menunggu pembangunan hunian tetap.
Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan secara keseluruhan pihaknya akan membangun 699 unit huntara. Dengan kata lain, perkembangan pembangunan huntara telah mencapai 27%. Saat ini huntara yang sudah ditempati masyarakat berlokasi di satunya di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi .
Secara keseluruhan, Kementerian PUPR akan membangun 699 unit huntara yang mana setiap 10 unit terdiri dari 120 bilik. Ari menyebut, pembangunan huntara cukup menantang karena kondisi yang tidak ideal pada aspek ketersediaan material, jumlah tukang, dan penyediaan air bersih serta listrik.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola menambahkan pihaknya sudah menyiapkan kelengkapan huntara seperti kompor gas, peralatan masak, tempat tidur dan kasur. Dia juga meminta aparat kelurahan untuk menetapkan nama-nama warga yang berhak menempati huntara.
“Huntara yang sudah dibangun menjadi standar bagi yang ingin membantu penyediaan hunian di Palu, Sigi dan Donggala,” kata Arie dalam siaran pers, Kamis (3/1/2019).
Di sisi lain. Gubernur Sulteng telah meneken Surat Keputusan terkait penetapan lokasi hunian tetap. Lokasi tersebar di Kota Palu (360,93 hektare) dan Kabupaten Sigi (362 hektare). Selain hunian, Kementerian PUPR juga membangun dan memperbaiki fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit dan puskesmas. Pembangunan aka menggunakan konstruksi tahan gempa.