Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Robot Indonesia (Puri) Robotics memperkenalkan robot pelayan atau robot sevice untuk berbagai industri di Indonesia.
Presiden Direktur Puri Indonesia Jully Tjindrawan mengatakan sudah saatnya bagi industri dalam negeri menggunakan robot dengan perpaduan berbagai teknologi mutakhir untuk mengembangkan bisnis mereka.
“Kami percaya robotika sangat dibutuhkan bagi Indonesia. Oleh karena itu, kami membawa robot service artificial intellegence ini ke Indonesia. Tidak hanya untuk bisnis, tapi supaya Indonesia cepat belajar juga tetang hal ini,” katanya di Jakarta, Sabtu (15/12).
Puri Robotics membawa robot berteknologi Jepang ke Indonesia yang dapat melakukan layanan-layanan tertentu. Adapun, beberapa jenis robot yang diperkenalkan yaitu Snow, Alice dan Alice Pro, Amy Services, dan Amyplus.
Robot Snow dibangun sebagai robot promosi dengan layar android 13,3 inci. Beberapa fitur yang dimiliki robot itu misalnya pengenalan wajah, periklanan, perekeman vide, dan navigasi akurat. Bidang bisnis yang ditarget robot ini adalah retail, rumah sakit, dan hiburan.
Hadir pula robot Alice dan Alice Pro, merupakan robot layanan profesional multifungsi. Memiliki fitur kecerdasan buatan yang memungkinkan interaksi dan identifikasi emosi pengguna melalui teknologi pemrosesan data. Robot ini ditujukan untuk promosi bisnis, asisten pelanggan, dan transaksi pembayaran di retail atau pusat perbelanjaan.
Baca Juga
Selanjutnya, robot Amy Services yang dirancang sebagai robot layanan pengiriman. Amy Services memiliki nampan yang diklaim mampu membawa barang hingga berat 10kg. Dilengkapi dengan sistem navigasi yang mumpuni, robot ini ditujukan untuk bisnis restoran, pameran, dan supermarket.
Terakhir, Amyplus yang merupakan robot humanoid dengan layar sentuh 23,8 inci. Memiliki fitur pemrosesan data profesional, SLAM teh built-in untuk navigasi yang mudah, dan sistem operasi ganda. Robot ini dapat berfungsi sebagai pemandu, agen periklanan, resepsionis, dan lain-lain.
Jully mengatakan pihaknya akan berupaya melokalisasi robot-robot tersebut agar dapat memproses bahasa Indonesia dan disesesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal.
“Sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik menggunakan robot-robot ini. Kami usahakan awal 2019 sudah siap [dikomersilkan],” ujarnya.