Bisnis.com, JAKARTA — Konsumsi plastik nasional pada 2019 diprediksi tumbuh 6% dibandingkan dengan tahun ini yang mencapai 5,5 juta ton.
Wakil Ketua Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia Budi Susanto Sadiman mengatakan, proyeksi tersebut didasarkan kepada perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan. Dalam asumsi makro di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, pertumbuhan ekonomi 2019 ditaksir mencapai 5,3%.
“Biasanya pertumbuhan konsumsi plastik nasional adalah sekitar 1% di atas pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya. Jika ekonomi 2019 tumbuh 5,3%, konsumsi plastik paling tidak bisa tumbuh 6%,” jelasnya kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Budi optimistis, konsumsi plastik nasional tidak akan terganggu kendati rencana pengenaan cukai kantong plastik akhirnya dieksekusi oleh pemerintah. Pasalnya, sumbangan konsumsi kantong plastik terhadap total konsumsi plastik nasional tidak terlalu besar.
Dia justru khawatir, pengenaan cukai kantong plastik akan diberlakukan juga kepada produk-produk lain yang mengandung atau menggunakan bahan baku plastik. Apalagi, kampanye negatif penggunaan plastik telah menyebar dengan pesat.
Pada perkembangan lain, Budi memprediksi impor limbah plastik pada 2019 tumbuh 2% dari tahun ini yang mencapai 500.000 ton. Impor limbah plastik tersebut dilakukan oleh para pengusaha lantaran terbatasnya pasokan dari dalam negeri. Adapun, menurutnya, para peminat komoditas tersebut adalah produsen produk plastik kelas menengah seperti produsen mainan dan kantong plastik daur ulang.
Budi melanjutkan, besarnya kebutuhan impor limbah tersebut disebabkan oleh tidak adanya industri yang bergerak di jasa pengumpulan bahan baku plastik. “Saya rasa, untuk mengumpulkan limbah plastik 1 juta ton per tahun dari dalam negeri, kita sebenarnya lebih dari mampu. Apalagi, konsumsi plastik dalam negeri kita per tahun bisa mencapai 6 juta ton,” lanjutnya.
Saat dihubungi terpisah, Direktur Industri Kimia Hilir, Ditjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian Taufiq Bawazier memprediksi konsumsi plastik nasional pada 2019 bisa mencapai 5%—6% dengan ditopang oleh permintaan akibat momentum pemilihan umum.
“Selama cukai kantong plastik belum berlaku, pertumbuhan konsumsi plastik akan normal. Harapan kami, pertumbuhan konsumsi ini dibarengi dengan investasi di sektor pengumpulan dan pengolahan limbah plastik, supaya dapat mengurangi persoalan sampah plastik Indonesia,” katanya.