Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah dinilai perlu mengembangkan kapasitas stasiun akibat penambahan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Commuter Line sejalan dengan pengembangan proyek hunian terintegrasi transportasi.
Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengatakan proyek tersebut merupakan hal positif untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal publik khususnya KRL dan memudahkan pergerakan masyarakat menuju pusat kota.
"Peningkatan kapasitas jangan hanya difokuskan pada peningkatan kapasitas dan frekuensi perjalanan KRL, tetapi juga pada peningkatan kapasitas stasiun asal, stasiun tujuan, dan stasiun transit," kata Aditya, Senin (10/12/2018).
Dia menambahkan salah satu pengembangan infrastruktur yang diperlukan adalah di Stasiun Tanah Abang. Penambahan jumlah pengguna yang masif seiring dengan pengembangan hunian terintegrasi harus diimbangi dengan perpanjangan peron, kanopi, penambahan eskalator dan tangga, gerbang elektronik, mesin penyedia tiket, toilet, perluasan musholla, dan lainnya.
Dia menuturkan pada titik-titik stasiun tujuan di dalam wilayah DKI Jakarta seperti Kebayoran, Palmerah, dan Tanah Abang juga harus dipersiapkan sarana transportasi pemadu moda seperti bus pengumpan (feeder), bus ulang-alik (shuttle) yang memadai untuk menampung limpahan para pengguna KRL Commuter Line.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel