Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya penerapan sistem digital dan otomasi di industri pernerbangan sejalan dalam menyikapi Revolusi Industri 4.0.
Budi Karya menyatakan pemerintah serta stakeholder terkait dituntut mampu untuk bersaing dengan mengutamakan penyediaan layanan berbasis digital ataupun sejenisnya dalam dunia penerbangan tersebut.
"Nah kalau melihat perkembangan dari dunia aviasi memang satu proses persaingan yang sedang kita hadapi, keharusan kita melengkapi digital dan otomasi," kata Budi Karya dalam keterangan resminya dikutip Sabtu (8/12/2018).
Dengan demikian, kata dia, Indonesia harus bisa bersaing. Fenomena ini seharusnya menjadi peluang bagi industri penerbangan untuk bertumbuh lebih pesat lagi dengan mengutamakan penyediaan layanan berbasis digital ataupun sejenisnya.
Adapun yang tak kalah penting, Kementerian Perhubungan juga terbuka untuk bekerja sama dengan sektor swasta maupun perusahaan asing dalam sektor aviasi di wilayah Indonesia. Kerja sama ini dilakukan untuk memenuhi ketersediaan layanan kepada masyarakat sesuai dengan standar keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan.
“Dunia luar tau bahwa kita terbuka untuk negara asing berinvestasi dan kehadiran perusahaan asing di sini juga menjadi suatu sentimen yang baik bagi turis yang akan datang ke Indonesia. Tingginya keinginan investor ditandai dengan kegiatan tender yang kita lakukan untuk proyek Bandara Labuan Bajo lebih dari 20 yang masuk. Tinggal kita seleksi mana yang terbaik untuk kita kerja sama,” ujar Menhub.
Sementara kerja sama yang dapat dilakukan yaitu berupa Kerjasama Pemanfaatan (KSP), Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), maupun kerjasama–kerjasama parsial baik dalam bentuk Kerjasama Manajemen (KSM) atapun Kerjasama Operasional (KSO).
Menhub berharap dengan kerja sama ini, dapat menekan penggunaan APBN serta memperlihatkan kreativitas para pengelola Bandar Udara.